Alexander-Arnold Pakai Sepatu Edisi Black Lives Matter di Derby Merseyside

Alexander-Arnold Pakai Sepatu Edisi Black Lives Matter di Derby Merseyside

Putra Rusdi K - Sepakbola
Minggu, 21 Jun 2020 20:30 WIB
LIVERPOOL, ENGLAND - NOVEMBER 05: Trent Alexander-Arnold of Liverpool takes a throw-in during to the UEFA Champions League group E match between Liverpool FC and KRC Genk at Anfield on November 05, 2019 in Liverpool, United Kingdom. (Photo by Alex Pantling/Getty Images)
Trent Alxander-Arnold akan mengenakan sepatu edisi khusus Black Live Matter (Foto: Alex Pantling/Getty Images)
Liverpool -

Trent Alexander-Arnold akan mengenakan sepatu khusus edisi Black Lives Matter di Derby Merseyside. Ia kemudian akan melelang sepatu tersebut untuk kegiatan amal.

Liga Inggris menggalakkan kampanye Black Lives Matter untuk menentang segala bentuk rasialisme. Gerakan ini dipicu oleh kematian warga kulit hitam Amerika Serikat, George Floyd akibat lehernya ditekan oleh polisi kulit putih bernama Derek Chauvin.

Klub-klub Liga Inggris sepakat di sisa musim ini nama di punggung pemain mereka diganti dengan tulisan Black Lives Matter. Para pemain secara pribadi juga melakukan berbagai cara untuk mendukung gerakan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang teranyar, Trent Alexander-Arnold bakal mengenakan sepatu edisi khusus Black Lives Matter saat Liverpool jumpa Everton di Goodison Park, Senin (22/6/2020). Hanya akan dipakai dalam laga tersebut sebelum di lelang untuk yayasan Nelson Mandela.

Aksi Alexander-Arnold dengan sepatu edisi khususnya ini bisa disaksikan langsung di Mola TV lewat link ini.

ADVERTISEMENT

Niat mulai ini diutarakan Alexander-Arnold lewat akun Twitternya. Ia bertekad menghapus sentimen buruk terhadap orang kulit hitam.



"Tindakan lebih bersuara dari berbicara. Saya suka dengan kata-kata itu. Namun, kita juga perlu bersuara dengan cara yang berbeda," tulis Alexander-Arnold.

"Sistem yang berlaku di masyarakat kita telah rusak. Kita punya tanggung jawab untuk memperbaikinya."

"Orang kulit hitam dipandang berbeda. Kami menghadapi diskriminasi bukan hanya dengan tindakan, tapi juga pemikiran. Ini lebih sekadar dari kekerasan dan pelecehan. Dari sudut pandang lain, kesempatan dalam hidup ini seperti dibatasi. Bagaimana bisa ini terjadi di tahun 2020."

"Sedihnya banyak orang kulit hitam harus menghadapi ini setiap hari. Saya punya harapan dunia ini akan bangkit di momen ini untuk belajar. Kami punya kesempatan untuk didengar orang lain, mari berbicara dan mengampanyekan pendidikan akan membawa perubahan," jelasnya.




(pur/cas)

Hide Ads