Manchester United layak disebut raja penalti usai musim ini sudah mendapat 13 penalti. Jumlah itu terbanyak dalam satu musim sepanjang sejarah Premier League.
MU kembali mendapatkan penalti saat menang 3-0 di Villa Park atas Aston Villa pada pekan ke-34 Liga Inggris, Jumat (10/7/2020) dini hari WIB. Penalti tersebut lahir setelah Bruno Fernandes dilanggar Ezri Konsa di menit ke-27.
Fernandes yang maju sendiri sebagai eksekutor melaksanakan tugasnya dengan baik untuk mencetak gol pembuka Setan Merah. Dua gol tim tamu lainnya dikemas oleh Mason Greenwood dan Paul Pogba. Cuplikan laga Aston Villa vs MU bisa disaksikan di Mola TV lewat link ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Opta, penalti yang diperoleh MU saat jumpa Aston Villa merupakan yang ke-13 musim ini. Mereka menjadi tim dengan jumlah penalti terbanyak dalam satu musim di Premier League.
Catatan MU tersebut menyamai torehan dari Leicester City di musim 2014/2015 dan Crystal Palace pada musim 2004/2005. Peluang pasukan Ole Gunnar Solskjaer melewati raihan Leicester dan Palace masih terbuka lebar. Ini karena mereka masih menyisakan empat laga di Premier League musim ini.
Secara keseluruhan MU telah mendapatkan 18 penalti di semua ajang musim ini (adu penalti tidak dihitung). Mereka terbilang punya cukup banyak pilihan pemain sebagai eksekutor pinalti. Pilihan semakin beragam setelah Bruno Fernandes merapat ke Old Trafford pada Januari lalu.
Enam pemain berbeda tercatat pernah menjalankan tugas sebagai penendang penalti MU di musim ini. Mereka adalah Marcus Rashford, Juan Mata, Anthony Martial, Pogba, Greenwood serta Fernandes.
Tingkat kesuksesan eksekutor MU dalam mengeksekusi penalti juga terbilang cukup tinggi. Dari 18 penalti tersebut hanya empat yang gagal. Persentase keberhasilan penalti MU musim ini mencapai 78 persen.
Rashford menjadi penendang MU yang paling sering gagal di musim ini dengan dua kali menyia-nyiakan tendangan penalti. Sementara, dua pemain lainnya yang tak mampu mencetak gol dari titik putih musim ini adalah Martial dan Pogba.
Dengan catatan ini, sudah layak MU disebut sebagai Si Raja Penalti?
(pur/rin)