Arsenal Mesti Lebih Berani Belanja Pemain demi Empat Besar

Arsenal Mesti Lebih Berani Belanja Pemain demi Empat Besar

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Sabtu, 18 Jul 2020 20:05 WIB
LONDON, ENGLAND - JULY 15: Reiss Nelson of Arsenal celebrates with teammates after scoring his sides second goal during the Premier League match between Arsenal FC and Liverpool FC at Emirates Stadium on July 15, 2020 in London, England. Football Stadiums around Europe remain empty due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in all fixtures being played behind closed doors. (Photo by Paul Childs/Pool via Getty Images)
Arsenal kembali gagal finis empat besar musim ini. (Foto: Paul Childs/Pool via Getty Images)
Jakarta -

Arsenal empat musim beruntun gagal finis di empat besar Liga Inggris. Jika ingin kembali ke zona Liga Champions, Arsenal mesti lebih berani belanja pemain.

Arsenal dipastikan kembali gagal finis empat besar musim ini. Setelah 36 pekan, The Gunners baru mengumpulkan 53 poin, tertinggal sembilan poin dari Leicester City di posisi empat.

Itu berarti ini jadi musim keempat secara beruntun tim London utara tersebut menuntaskan musim di luar zona Liga Champions. Tiga musim sebelumnya, Arsenal harus puas dua kali finis kelima dan sekali finis di urutan enam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eks gelandang Arsenal Ray Parlour percaya manajemen klub harus lebih berani menganggarkan dana transfer. Ia menilai di era sekarang ini, tak ada cara lain lagi untuk bersaing di papan atas kecuali dengan uang.

Arsenal sebenarnya musim ini sudah cukup boros dalam transfer pemain, meski dianggap Parlour masih kurang jeli dalam pembelanjaannya. Mereka membeli Nicolas Pepe seharga 72 juta paun, lalu merekrut Kieran Tierney dan William Saliba senilai 25 juta dan 27 juta paun, juga memboyong David Luiz seharga 8 juta paun dan Gabriel Martinelli senilai 6 juta paun.

ADVERTISEMENT

"Arteta adalah orang yang tepat untuk membawa klub maju dan Anda harus berani bertaruh untuk mendapatkan pemain-pemain yang lebih baik. Yang jadi masalah adalah membuat para pemain tertarik. Mereka harus menjual klub untuk itu," kata Parlour kepada SunSport dan dikutip Standard.

"Investasi akan sangat penting. Untuk kembali ke Liga Champions, yang memberikan pendapatan besar, mungkin butuh sedikit pertaruhan. Itu demi lebih banyak pemain berkualitas."

"Sepakbola itu soal uang sekarang ini. Agar mendapatkan setiap kesempatan untuk merangsek kembali ke empat besar, Anda harus berani membelanjakan uang. Tidak selalu berarti membeli pemain yang sangat mahal, ini soal perekrutan yang tepat, melihat ke posisi-posisi yang dibutuhkan," tambahnya terkait aktivitas belanja Arsenal.




(raw/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads