David Luiz tampil luar biasa meredam serangan Manchester City saat Arsenal menang 2-0. Ia menebus dosanya di laga sebelumnya kontra City saat menjadi pesakitan.
Arsenal berhasil melangkah ke babak final Piala FA. Kepastian tersebut didapat setelah mereka mengandaskan perlawanan Manchester City 2-0 di Wembley Stadium pada babak semifinal, Minggu (19/7/2020) dini hari WIB.
Dua gol kemenangan The Gunners pada laga ini diborong oleh Pierre-Emerick Aubameyang. Kemenangan ini hadir juga tak lepas dari solidnya lini pertahanan Arsenal dalam meredam serangan The Citizens.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepanjang 90 menit, City melepas 16 tembakan, tapi hanya satu yang on target. Sementara, Arsenal tampil efektif dengan melepaskan empat tembakan yang semuanya mengarah ke gawang.
Salah satu penggawa Arsenal yang bermain luar biasa membuat lini serang City mati kutu adalah David Luiz.
Dikutip dari Whoscored, Luiz memenangi empat kali duel, melakukan satu tekel sukses dan membuat empat intersep di laga ini. Tak hanya solid dalam bertahan, bak asal Brasil ini juga memegang peranan penting bagi bangunan serangan Meriam London.
Ia mencatakan persentase umpan sukses sebesar 82 persen. Luiz juga sempat melepas satu umpan kunci yang membebaskan Aubameyang dari pengawalan pemain City. Namun, sepakan penyerang asal Gabon ini kemudian masih mampu ditepis Ederson.
Penampilan apik Luiz ini seperti menjadi penebusan dosa atas blundernya dalam pertemuan kontra City sebelumnya. Dalam duel sebelumnya, mantan bek Chelsea ini dianggap sebagai biang keladi kekalahan Arsenal dari City 0-3 di Etihad Stadium pada laga Liga Inggris.
Saat itu, Luiz yang masuk di babak pertama menggantikan Pablo Mari membuat kesalahan yang berakibat gol dan mendapatkan kartu merah.
"Aksi penebusan dosa" pemain 33 tahun tersebut mendapat pujian dari Ferdinand. Legenda Manchester United ini menilai penampilan Luiz fantastis dalam duel kali ini.
"Dia tampil menonjol.Setiap umpan silang ke kotak penalti hampir selalu berakhir kepadanya. Ia sibuk menghalau bola dengan kapalanya dan menempatkan posisi yang tepat di garis pertahanan," ujar Ferdinand dikutip dari BT Sport.
"Saat bertahan, ia tidak melakukan kesalahan. Ia banyak bermain dengan formasi tiga bek - ia melakukannya di bawah (Antonio) Conte juga di Chelsea - ia tampak bermain jauh lebih baik."
"Anda bermain jauh lebih aman karena memiliki dua bek lainnya di jantung pertahanan. Itu mengurangi ruang yang ada."
"Jadi itu menjadi lebih mudah dan kamu tak akan berkutik olehnya. Dia sangat fantastis hari ini," ungkapnya menambahkan.
(pur/yna)