Premier League dikenal sebagai kompetisi yang menuntut fisik. Musim ini para pemainnya pun berlari menempuh jarak yang sudah melampaui Jakarta-Merauke.
Ada suatu masa ketika Liga Inggris, dan timnasnya, sangat identik dengan pola permainan kick and rush. Tendang bola ke arah pertahanan lawan, lalu ramai-ramai mengejarnya untuk bikin gol.
Kini pola itu memang sudah berkembang sedemikian rupa. Tapi Inggris tetap dikenal memiliki kompetisi liga yang sangat menuntut fisik, baik dalam hal menggeber lari dalam menyerang atau high pressing menekan lawan sedari garis depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, data Sky Sports mengungkap salah satu gambaran mengenai aksi geber fisik di Premier League itu lewat sebuah perbandingan seberapa jauh durasi kolektif masing-masing tim saat mengarungi musim ini.
Kesemuanya sudah menempuh jarak lebih jauh ketimbang Jakarta-Merauke, yang dicatat www.distance.to sejauh 3.697 km -- dalam penghitungan saat ditarik garis lurus.
Dari penghitungan Sky Sports, Wolverhampton Wanderers menjadi tim yang para pemainnya mencatat jarak tempuh paling sedikit musim ini. Itu pun sudah mencapai 3.967 km.
Brighton tercatat menjadi tim yang mencatatkan jarak tempuh paling jauh musim ini. Manajer Graham Potter sudah melecut para pemainnya untuk berlari sampai 4.281 km. Nyaris berjarak Jakarta-Shanghai, China (4.420 km, garis lurus menurut timeanddate.com).
Jarak tempuh tim Premier League 2019/2020:
![]() |
Sementara itu Liverpool tercatat sebagai tim yang pemainnya paling banyak melakukan sprint musim ini, boleh jadi berkaitan erat dengan pola permainan high pressing Juergen Klopp, yakni 3.980 sprint.
Jumlah itu unggul cukup telak dari tim-tim lain mengingat Bournemouth yang ada di posisi kedua dengan 3.664 sprint musim ini. Sedangkan Crystal Palace menjadi tim dengan jumlah sprint paling sedikit di Premier League 2019/2020 dengan jumlah 2.565.
Jumlah sprint tim Premier League 2019/2020:
![]() |
(krs/bay)