Hidup itu seperti roda, kadang di atas kadang pula di bawah. Seperti Nathan Ake, dulunya disia-siakan Chelsea kini dipinang Manchester City.
Manchester City tancap gas untuk belanja pemain demi memperkuat skuad di musim 2020/2021 mendatang. Salah satu pemainnya yang dibeli adalah bek Bournemouth, Nathan Ake.
Nathan Ake ditebus dengan harga 40 juta paun atau setara Rp 767,9 miliar. Kontrak berdurasi lima tahun pun ditandatangani pemain berusia 25 tahun asal Belanda itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca juga: Man City Resmikan Kepindahan Nathan Ake |
Bagi fans Chelsea, nama Nathan Ake mungkin tidak asing di telinga. Ya, dia dulunya adalah pemain Chelsea!
Melansir data dari Transfermarkt, Chelsea memboyong Nathan Ake di tahun 2011 dari akademi Feyenoord Youth. Nathan Ake saat itu berusia 16 tahun.
Nathan Ake sabar pelan-pelan meniti karier di Chelsea di kategori kelompok umur. Dia memperkuat Chelsea U-19 sebanyak enam kali, lalu memperkuat Chelsea U-23 sebanyak 40 kali. Dia pun sempat menjabat ban kapten.
![]() |
Nathan Ake bisa bermain di dua posisi. Bisa sebagai gelandang bertahan atau sebagai bek tengah.
Tahun 2013, Nathan Ake akhirnya dipromosikan ke tim utama. Tapi cuma dua tahun saja, dia berseragam biru-biru dengan total penampilan hanya 17 kali.
Setelahnya, Nathan Ake seperti pemain Chelsea kebanyakan. Ake dipinjam-pinjamkan dan tak pernah mendapat kepercayaan untuk main sebagai starter.
![]() |
Nathan Ake pernah dipinjamkan ke Reading, Watford, dan Borunemouth. Hingga akhirnya, Borunemouth mempermanenkannya dari Chelsea di tahun 2017 seharga 20 juta paun atau setara Rp 385 miliar (menjadi rekor pembelian termahal bagi klub tersebut).
Nathan Ake pun makin berkembang. Dia diplot sebagai bek tengah yang kukuh.
![]() |
Dilansir Sky Sports, Nathan Ake punya statistik bagus soal memblok bola dibanding pemain bertahan Manchester City di musim 2019/2020.
Hingga akhirnya, manajer Manchester City, Pep Guardiola terpincut oleh Nathan Ake. Apalagi, The Citizens kehilangan sosok tangguh di posisi bek selepas kepergian Vincent Kompany.
Bahkan, Nathan Ake juga sempat diminati oleh Manchester United yang dinilai bisa jadi duet mumpuni bersama Harry Maguire. Namun, Manchester City lebih ngotot mendapatkannya.
![]() |
Di bawah tangan dingin Pep Guardiola, Nathan Ake bisa saja lebih berkembang lagi. Pernah bermain sebagai seorang gelandang tengah, jadi modal bagus buat Ake yang harus membiasakan diri memenangi penguasaan bola --seperti gayanya Guardiola yang kita semua tahu.
Tak cuma itu, Ake mencatatkan diri dengan akurasi umpan 87,6 persen di Liga Inggris musim lalu, terbaik di antara semua rekannya di Bournemouth. Suatu catatan yang mungkin membuat Guardiola dapat melihat potensi Ake.
Kita nantikan saja, bisa berkembang sejauh mana Nathan Ake bersama Manchester City-nya Pep Guardiola?
(aff/krs)