Harry Maguire bersikeras bahwa dia tidak bersalah atas kasus penyerangan di Yunani. Menurut Maguire, apa yang dilakukannya sudah tepat demi membela diri.
Liburan Maguire yang harusnya menyenangkan malah berakhir tragis. Saat sedang berada di pulau Mykonos bersama pacar dan kerabatnya untuk berlibur, bek Manchester United itu malah mendapati dirinya berurusan dengan kepolisian.
Maguire dituduh menyerang polisi, lalu menolak ditahan saat dianggap bersalah, dan malah coba menyuap polisi demi jalan damai. Atas aksinya itu, Maguire dan rekan-rekannya, termasuk sang adik, malah harus masuk bui selama dua hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ancaman penjara 21 bulan sempat menghantui Maguire karena dianggap melakukan kesalahan yang berat. Meski demikian, karena ini adalah kasus pertama Maguire, dia tidak perlu menjalani hukuman dan hanya diharuskan membayar denda.
Baca juga: Cerita Maguire yang Ketakutan Akan Diculik |
Bahkan tim pengacaranya berhasil membebaskan Maguire dari segala tuduhan untuk sementara waktu. Kabarnya persidangan akan dilakukan di tingkat lebih tinggi dalam dua tahun ke depan.
Setelah lolos dari ancaman penjara, Maguire tentu harus menghadapi penghakiman publik, yang sudah kadung kecewa melihat tingkah lakunya. Apalagi perbuatan Maguire makin "kotor" karena dituduh menyuap polisi.
Namun, Maguire merasa tidak perlu meminta maaf karena dia sudah melakukan hal yang benar demi melindungi diri serta keluarganya. Dia cuma menyesal kejadian itu turut mencoreng nama baik MU sebagai klub raksasa dan juga fansnya.
"Benar-benar buruk. Saya tidak ingin melakukannya lagi. Saya pun berharap semua orang tidak mengalaminya. Ini jadi kali pertama saya dipenjara," tutur Maguire seperti dalam wawancara dengan BBC Sports.
"Saya tidak berutang maaf kepada siapapun. Permintaan maaf itu jika Anda melakukan kesalahan," sambung Harry Maguire.
"Saya menyesal ada di situasi seperti ini. Jelas situasi yang ada membuat segalanya sulit. Saya bermain untuk salah satu klub terbesar dunia, jadi saya menyesal membuat fans dan klub harus mengalami ini."
(mrp/adp)