Chelsea gila-gilaan belanja pemain. Bagi Gary Neville, itu karena bosnya Chelsea, Roman Abramovich suka sensasi tapi juga menuntut trofi.
Chelsea menghabiskan sekitar 200 juta paun lebih atau sekitar Rp 3 triliun untuk berbelanja pemain di bursa transfer musim panas ini. Hakim Ziyech, Timo Werner, Ben Chilwell, dan kai Havertz didaratkan demi memperkuat skuad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, mereka semua usianya masih cukup muda dan sudah tampil berbahaya di klubnya masing-masing. Itu jadi awal yang menjanjikan bagi The Blues, untuk bisa lebih unjuk gigi di Liga Inggris dan kompetisi antarklub Eropa.
![]() |
Dilansir dari Metro, mantan pemain MU dan seorang pundit sepakbola, Gary Neville tak heran Chelsea selalu belanja jor-joran. Sebab, pemilik Chelsea, Roman Abramovich memang suka melakukannya.
"Dari 15 tahun lalu, Chelsea seperti itu. Mereka membeli banyak pemain, sampai gonta-ganti pelatih. Sebab, pemiliknya (Roman Abramovich) ingin mempunyai tim yang flamboyan dan enerjik," katanya.
"Frank Lampard (manajer Chelsea-red) sudah cukup memberikan penampilan oke di musim lalu. Ada pemain muda yang menjanjikan dan faktor Christian Pulisic. Chelsea juga keuangannya lagi bagus di tengah pandemi ini, sehingga mereka bisa menguasai pasar untuk berbelanja banyak pemain," sambungnya.
![]() |
Skuad Chelsea untuk mengarungi Liga Inggris musim 2020/2021 pun dipenuhi pemain muda. Tak ayal menurut Neville, Abrahamovic memang suka sensasi.
"Dia menginginkan kegembiraan dan menginginkan sensasi, maka oleh karena itu dia berinvestasi. Dia ingin meraih timnya lebih sukses, lebih banyak trofi," terang Neville.
"Abramovich ingin Chelsea sekadar finis peringkat keempat seperti musim lalu," tutupnya.