'Simbiosis Mutualisme' Gareth Bale dan Jose Mourinho

'Simbiosis Mutualisme' Gareth Bale dan Jose Mourinho

Afif Farhan - Sepakbola
Minggu, 20 Sep 2020 15:16 WIB
LONDON, ENGLAND - APRIL 13: Real Madrid manager Jose Mourinho grabs Gareth Bale of Spurs as he falls during the UEFA Champions League quarter final second leg match between Tottenham Hotspur and Real Madrid at White Hart Lane on April 13, 2011 in London, England.  (Photo by Jasper Juinen/Getty Images)
'Simbiosis Mutualisme' Gareth Bale dan Jose Mourinho (Getty Images/Jasper Juinen)
London -

Gareth Bale resmi sudah jadi pemain Tottenhan Hotspur. Bersama manajer Jose Mourinho, dua insan itu akan saling membutuhkan bak simbiosis mutualisme.

Gareth Bale resmi mengakhiri tujuh tahun petualangannya di Spanyol bersama Real Madrid, setelah dipinjamkan ke Tottenham Hotspur hingga akhir musim ini. Bale kembali ke mantan klubnya yang dulu pernah dibela dari tahun 2007 sampai 2013.

KIEV, UKRAINE - MAY 26:   Gareth Bale of Real Madrid celebrates scoring his side's second goal during the UEFA Champions League Final between Real Madrid and Liverpool at NSC Olimpiyskiy Stadium on May 26, 2018 in Kiev, Ukraine. (Photo by Michael Regan/Getty Images)Gareth Bale tinggalkan Real Madrid dengan raihan empat trofi Liga Champions (Getty Images)

Gareth Bale kembali ke Spurs sebagai pemain yang matang. Dirinya sudah mempersembahkan 15 trofi selama berseragam Real Madrid, tentu pengalamannya di lapangan dan motivasinya untuk meraih gelar bisa tertular kepada pemain-pemain Spurs lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudah pasti juga, itulah yang juga diinginkan oleh Jose Mourinho.

LONDON, ENGLAND - SEPTEMBER 13: Jose Mourinho, Manager of Tottenham Hotspur kicks the ball during the Premier League match between Tottenham Hotspur and Everton at Tottenham Hotspur Stadium on September 13, 2020 in London, England. (Photo by Adam Davy - Pool/Getty Images)Jose Mourinho memang membutuhkan pemain berpengalaman seperti Gareth Bale (Getty Images/Pool)

BBC menulis artikel berjudul 'Gareth Bale joins Tottenham: 'For Jose Mourinho the stakes are sky high'. Suatu ulasan yang berisikan bawah Gareth Bale dan Jose Mourinho sama-sama saling membutuhkan.

ADVERTISEMENT

Simpelnya, Bale butuh tangan dingin Jose Mourinho untuk bisa kembali meraih trofi bersama Tottenham Hotspur. Sebaliknya, Jose Mourinho butuh tenaga Bale di lapangan agar dirinya kembali pantas disebut 'The Special One'.

Jose Mourinho membawa timnya kurang mulus di pekan pertama Liga Inggris musim 2020/2021 ini. Mereka kalah di kandang oleh Everton dengan skor 0-1.

Mourinho, seperti biasa, mencak-mencak. Dirinya murka kepada para pemainnya yang disebut lambat!

"Pemain malas untuk melakukan tekanan ke tim lawan," tegasnya seperti dilansir Mirror.

"Hasil ini adalah konsekuensi dari latihan pramusim yang buruk, pelatihan kebugaran yang buruk, dan beberapa pemain punya pola pikir yang salah," lanjut pria asal Portugal tersebut.

Kalau mencari pemain yang cepat dan bisa jadi pembeda, mungkin Gareth Bale adalah jawabannya. Bukannya apa-apa, sudah sekitar tiga musim ini lini depan Spurs itu-itu mulu pemainnya. Harry Kane-Son Heung-min-Dele Alli.

Kalau salah satu cedera, para pelapis dirasa kurang sip. Kalau ketiganya main dan mandek depan gawang, setali tiga uang.

Soccer Football - Champions League - Group B - Crvena Zvezda v Tottenham Hotspur - Rajko Mitic Stadium, Belgrade, Serbia - November 6, 2019  Tottenham Hotspur's Son Heung-min celebrates scoring their second goal with teammates Dele Alli and Harry Kane   REUTERS/Marko DjuricaTrisula Spurs yang tampak begitu-begitu saja (REUTERS/Marko Djurica)

Gareth Bale memang sudah tidak muda, usianya sudah 31 tahun. Akan tetapi banyak pihak meyakini, pemain asal Wales itu belum habis.

Bale mungkin tidak sekencang dulu larinya, sampai-sampai dijuluki 'Taksi' kala mengalahkan bek Inter Milan, Maicon dalam adu lari di ajang Liga Champions dan jadi begitu ikonik.

LONDON, ENGLAND - NOVEMBER 02:  Maicon of Inter Milan is closed down by Gareth Bale of Spurs during the UEFA Champions League Group A match between Tottenham Hotspur and Inter Milan at White Hart Lane on November 2, 2010 in London, England.  (Photo by Clive Rose/Getty Images)Maicon vs Gareth Bale (Getty Images/Clive Rose)

Akan tetapi, Gareth Bale (seperti sudah dijelaskan di atas) sudah kian matang. Akurasi umpannya dan tendangannya masih begitu berbahaya. Belum lagi, Bale juga lihai dalam bola-bola atas.

Harry Kane, Son Heung-min, dan Gareth Bale bisa jadi amunisi baru Tottenham Hotspur di lini serang. Jangan lupakan juga, ada dua bek sayap baru yakni Sergio Reguilon dan Matt Doherty yang rajin naik ke depan dan mengacak-acak kotak penalti lawan.

Bale butuh racikan Jose Mourinho, Mourinho juga butuh kemampuan Bale di lapangan. Bisakah keduanya membawa Spurs kembali menembus papan atas Liga Inggris?




(aff/nds)

Hide Ads