Meski punya karier mentereng, Jose Mourinho pernah terpuruk. Momen itu dialami Mourinho saat Real Madrid tersingkir di Liga Champions 2011/2012.
Ketika itu manajer top Portugal tersebut menangani Real Madrid. Mourinho berhasil mengantar Los Blancos menjuarai LaLiga dengan rekor poin (100) dan rekor gol (121), mengalahkan rival abadinya Barcelona dengan keunggulan sembilan poin.
Akan tetapi, laju sip Madrid gagal berlanjut di kompetisi Eropa. Madrid cuma melangkah sampai semifinal setelah disingkirkan Bayern Munich melalui adu penalti 1-3, menyusul agregat seimbang 3-3.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekalahan Madrid disebabkan karena kegagalan mengonversi tiga dari empat tendangan penalti pertama. Yang lebih ironis adalah para penendang El Real itu adalah pemain-pemain top macam Cristiano Ronaldo, Kaka, dan Sergio Ramos.
"Kalau saya harus memilih momen yang terburuk, itu adalah eliminasi dengan Real Madrid," ungkap Mourinho kepada Sic, yang dilansir Marca.
"Kami dulu adalah tim terbaik di Eropa, tidak diragukan, kami memenangi LaLiga dengan menciptakan rekor poin dan gol dan kami seharusnya memenangi pertandingan itu, saya tidak ragu lagi," lanjut pria yang kini melatih Tottenham Hotspur.
"Apa yang terkejam bagi saya adalah saat adu penalti kami memilih Cristiano Ronaldo, Kaka, dan Sergio Ramos, mereka itu pasti masuknya dari titik putih dan mereka yang gagal justru mereka yang tidak pernah gagal sebelumnya, itu memukul saya," Mourinho menambahkan.
Hanya semusim setelahnya, Jose Mourinho angkat kaki dari Santiago Bernabeu, sebelum kembali ke bekas klubnya Chelsea. Selama tiga musim membesut Real Madrid, Mourinho meraih dua trofi juara domestik.
(rin/aff)