.webp)
Dua Manchester yakni Manchester City dan Manchester United kabarnya sama-sama mengincar Mauricio Pochettino. Siapa yang bakal dapat?
Manchester City dan Manchester United mengawali Liga Inggris musim 2020/2021 dengan kurang mulus. Tak ayal, dua tim dari satu kota yang sama itu sudah mengalami pembantaian.
Akhir September kemarin, Manchester City dicukur Leicester City 2-5 di kandang sendiri. Pekan lalu, Manchester United digunduli Tottenham Hotspur juga di kandang sendiri 1-6.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Mirror, manajer Manchester City, Pep Guardiola dinilai sudah makin ketebak permainannya. Apalagi, sektor lini pertahanan bak jadi pekerjaan rumah yang belum juga terselesaikan.
Begitu pula dengan Manchester United, manajernya Ole Gunnar Solskjaer dinilai tak bisa membenahi lini pertahanan. Setan Merah tak membeli bek baru, khususnya di pos bek tengah.
Baca juga: Kok Nggak Beli Bek Tengah Sih, MU |
Isu pemecatan kedua manajer itu sudah berhembus. Guardiola dirasa mandek khususnya di Liga Champions, pun Solskjaer dirasa belum bisa memuaskan yang mana musim lalu gagal di tiga semifinal di tiga kompetisi.
Maka, Mauricio Pochettino bisa menjadi alternatif. Tak ayal, eks manajer Tottenham Hotspur itu masih menganggur sejak dipecat Tottenham Hotspur di bulan November 2019.
Mauricio Pochettino sebenarnya bisa memberi kejutan bersama Spurs di masa jabatannya sebagai manajer pada tahun 2014 sampai 2019. Spurs dibuat jadi kuda hitam yang merangsek ke papan atas klasemen.
Bahkan, Spurs dibawanya mampu mencapai final Liga Champions dua musim lalu. Dengan pemain-pemain akademinya, Spurs disebut berbahaya.
 Mauricio Pochettino (Getty Images/Justin Setterfield) |
Maka, Mauricio Pochettino yang lagi menganggur masuk dalam radar dua klub asal Manchester. Nilai plusnya, Mauricio Pochettino bisa punya banyak modal untuk membeli pemain yang mana itu tak bisa dia lakukna di Tottenham Hotspur dulu.
Musim memang masih panjang, segala kemungkinan bisa terjadi. Tapi baik Man City dan MU, harus siap-siap menghadapi kemungkinan terburuk jika performa permainan di atas lapangan jeblok lagi.
(aff/cas)
