Liverpool-MU Kompak, Mau Bikin Format Baru Liga Inggris

Liverpool-MU Kompak, Mau Bikin Format Baru Liga Inggris

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Senin, 12 Okt 2020 21:50 WIB
LONDON, ENGLAND - AUGUST 28: The Premier League logo on the Nike Flight balls ahead of the Pre-Season Friendly match between Tottenham Hotspur and Reading on August 28, 2020 in London, England. (Photo by Catherine Ivill/Getty Images)
Liverpool dan Man United ingin Liga Inggris punya format baru (Getty Images/Catherine Ivill)
Liverpool -

Liverpool dan Manchester United kali ini kompak. Kedua musuh bebuyutan itu sama-sama sepakat meminta Liga Inggris dirombak dengan format baru. Seperti apa?

Sejak Liga Inggris berformat Premier League pada 1992, kompetisi ini baru sekali mengalami perubahan format. Dari awalnya diikuti 22 klub selama 42 pekan, Premier League lantas berubah format untuk pertama kali pada 1995 dan bertahan hingga sekarang.

Saat itu jumlah klub peserta dipangkas menjadi 20. Nah setelah 25 tahun bergulir dengan format yang sama, termasuk adanya tiga tim degradasi, ada kemungkinan Premier League berubah format dalam waktu dekat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab, Liverpool dan Manchester United, menginisiasikan program bernama Project Big Picture. Program ini bertujuan untuk menyatukan lagi klub-klub Premier League dan English Football League (EFL) yang menaungi tiga divisi di bawah, yakni Championship, League One, serta League Two.

Rencana ini akan dimulai dengan adanya dana subsidi 250 juta paun atau sekitar Rp 4,8 triliun kepada seluruh klub di tiga divisi non-Premier League. Ini berkaitan dengan kesulitan keuangan yang dialami klub-klub itu karena pandemi virus corona.

ADVERTISEMENT

Maka dari itu klub-klub Premier League merasa ingin membantu meringankan beban lebih dari 60 klub tersebut. Selain itu Premier League juga ingin membantu pengembangan sepakbola perempuan di Inggris.

Proyek ini rencananya akan dimulai pada musim 2022/2023 dan lebih dulu dilakukan voting oleh sejumlah tim langganan Premier League. Selain Liverpool dan MU, ada Arsenal, Chelsea, Manchester City, Tottenham Hotspur, Everton, Southampton, dan West Ham United yang memilki suara dominan.

Nantinya Premier League juga akan membuat format baru kompetisi, yakni diikuti 18 klub bukan 20 klub, seperti yang diminta oleh FIFA pada Juni 2006. Tim yang terdegradasi langsung ada dua klub terbawah dan satu sisanya akan mengikuti playoff bersama tim peringkat 3-5 di Championship.

Piala Liga Inggris dan Community Shield nantinya akan dihapus demi memberikan waktu istirahat lebih banyak bagi klub. Selain itu jeda musim juga diperpanjang akan setiap klub bisa meraup untung dari sesi pramusim.

Yang paling penting adalah adanya subsidi tiket untuk suporter tim tandang, sehingga harga tiket menjadi tetap di kisaran 20 paun per laga. Tentunya jumlah suporter tim tamu akan dibatasi maksimal 8 persen dari kapasitas stadion.

Kabarnya ide ini sudah mendapat penolakan dari pimpinan Premier League serta pemerintah Inggris, dalam hal ini departemen Budaya, Media, dan Olahraga.

Premier League tentu paling keberatan karena mereka bisa kehilangan pemasukan sponsor dalam jumlah besar, jika ada format kompetisi baru seperti ini. Sebab dulu Premier League dibentuk karena klub-klub ingin mendapat untung lebih banyak.




(mrp/mrp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads