.webp)
Tersingkirnya Mesut Oezil dari skuad Arsenal di Liga Inggris dan Liga Europa terus memunculkan teka-teki. Keputusan itu rupanya berdampak pada segi finansial.
Dengan pencoretan itu, Oezil tidak akan bermain untuk Arsenal lagi paling tidak sampai Januari 2021, ketika dia bisa mencari sebuah klub baru. Spekulasi terus bergulir mempertanyakan pencoretan playmaker top Jerman itu.
Manajer Arsenal Mikel Arteta berkukuh keputusan itu murni karena alasan sepakbola. Namun tidak sedikit yang percaya kalau pencoretan Oezil ada kaitannya dengan politik karena si pemain getol mengecam kebijakan China akan Muslim Uighur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimanapun, Arsenal akan meraup untung setelah mencoret Mesut Oezil. Apalagi Oezil adalah salah satu pemain bergaji tertinggi di klub sebesar 350 ribu pound sterling (sekitar Rp 6,69 miliar) per pekan.
Daily Star yang melansir the Athletic mengungkap, Meriam London akan berhemat 35 ribu pound sterling per pertandingan (sekitar Rp 669,6 juta) ketika Oezil tidak bermain. Itu adalah bagian dari penghasilan Oezil terkait performa yang tertuang di kontraknya, bonus yang tidak akan bisa dia ambil setelah dicoret dari tim utama.
Dengan demikian, the Gunners akan ngirit sekitar 600 ribu pound (sekitar Rp 11,4 miliar) karena mencoret Oezil dari Liga Inggris dan Liga Europa di antara sekarang sampai bursa transfer Januari.
Kontrak pemenang Piala Dunia 2014 itu akan habis pada musim panas tahun depan. Itu artinya Mesut Oezil akan bebas menggelar negosiasi dengan klub lain ketika bursa transfer musim dingin dibuka.
--
1 GBP = Rp 19.133
