Reece James senang betul dengan efek kehadiran Thiago Silva dan Hakim Ziyech di Chelsea. Kini The Blues tak cuma tajam di depan, tapi solid di belakang.
Silva dan Ziyech jadi salah dua dari pembelian besar-besaran Chelsea musim panas lalu, untuk merombak tim. Kedatangan Silva awalnya diragukan karena dia sudah berumur 36 tahun dan tak bisa berbahasa Inggris.
Debut Silva yang berakhir horor saat diimbangi 3-3 oleh West Bromwich Albion September lalu jadi alasannya. Silva bahkan diklaim kesulitan berkomunikasi dengan rekan-rekan setimnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, Ziyech diganggu cedera sejak sesi pramusim sehingga membuat proses adaptasinya terganggu. Meski begitu, keduanya membuktikan kalau Chelsea tak salah membelinya.
Pelan namun pasti Silva mulai beradaptasi dengan gaya sepakbola Inggris, terutama Chelsea dan jadi figur sentral di lini belakang. Chelsea dari delapan pertandingan terakhirnya, cuma kebobolan empat gol dan mencatatkan enam clean sheet.
Thiago Silva sangat terbantu juga kepiawaian Edouard Mendy di bawah mistar. Lalu, Hakim Ziyech mulai bisa nyetel dengan gaya main Chelsea untuk kemudian jadi andalan di lini serang.
Ziyech sejauh ini sudah satu gol dan tiga assist di Premier League.
![]() |
"Thiago Silva membawa banyak pengalaman ke tim ini. Saya beberapa kali bermain dengannya. Dia sangat membantu saya," ujar James kepada The Athletic.
"Anda bisa lihat langsung kenapa dia disebut salah satu bek terbaik dunia," sambungnya.
"Dia terus bicara pada saya sepanjang laga, membantu penempatan posisi saya, mengatur saya, dan memastikan untuk bicara dengan saya, sebelum, selama, dan sesudah laga. Ini sangat membantu meningkatkan performa."
"Di lini depan, Hakim Ziyech sudah menunjukkan sejak sesi latihan. Kami sudah saling mengenal sehak dia gabung. Saya tahu akan bermain di belakangnya."
"Kami langsung klik dan membangun koneksi di sesi latihan. Kaki kirinya luar biasa sekali," tutup James.
Baca juga: Hakim Ziyech Bikin Chelsea Jadi Berbeda |