Seruan agar jatah pergantian pemain di Liga Inggris ditambah kembali hadir. Kali ini manajer Timnas Inggris, Gareth Southgate, yang memintanya.
Bukan tanpa alasan Southgate meminta hal itu. Hingga Oktober lalu, situs Premierinjuries mencatat lebih dari 90 pemain dari 20 klub Premier League yang harus menepi karena cedera. Di bulan November, jumlah ini sudah bertambah.
Pergantian pemain yang hanya tiga kali jelas membuat para pelatih klub-klub Inggris harus memutar otak lebih keras untuk menjaga kebugaran pemainnya. Sialnya, tak cuma klub yang merasakan dampak ini, namun Timnas Inggris juga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Badai Virus Corona di Liga Inggris |
Pada jeda internasional kali ini, nama-nama seperti Jordan Henderson dan Raheem Sterling sudah dipulangkan karena cedera usai laga melawan Belgia di UEFA Nations League akhir pekan lalu. Padahal Inggris masih harus melawan Islandia, Kamis (19/11) dini hari WIB.
Selain itu, Ben Chilwell juga sudah mengalami benturan kala melawan Belgia dan tak bisa bermain penuh. Ia masih belum dipulangkan Southgate, namun munculnya badai cedera menjadi gambaran jelas bagi manajer 50 tahun itu, betapa kondisi skuadnya cukup rapuh.
![]() |
Belum lagi dengan pandemi COVID-19 yang belum berakhir, di mana hal itu bisa menambah jumlah pemain yang absen. Southgate pun mendesak agar jumlah pergantian pemain di Liga Inggris ditambah. Hal ini, menurutnya, untuk kebaikan The Three Lions juga.
Sebab, jika suatu saat para pemain Inggris harus mengalami cedera berat, ia akan semakin kesulitan menyiapkan timnya. Apalagi Piala Eropa sudah menunggu di bulan Juni tahun depan.
"Kami (Timnas Inggris) dibolehkan membuat lima substitusi melawan Belgia, dan akhirnya melakukan empat pergantian, tapi klub-klub Liga Inggris tak punya kesempatan itu," keluh Southgate, dikutip The Guardian.
"Butuh apalagi agar peraturan itu diubah? Ada beberapa cedera yang tak serius di laga melawan Belgia, tapi apa yang kita lakukan? Harus menunggu ada banyak kasus cedera parah dulu (baru mengizinkan lima pergantian)?"
Southgate menyadari bahwa para pemainnya juga dibutuhkan oleh klub masing-masing. Ia pun mencoba mengatur latihan yang diberikan agar pemain tak terbebani, namun hasilnya tetap tak maksimal.
"Saya harus bersikap adil bagi para manajer klub. Para pemain kami juga pemain mereka, dan para manajer juga ingin memainkan para pemain mereka jika kondisinya fit. Yang kami harus lakukan adalah bersama-sama mengurangi beban," ujar Southgate.
"Kami tak bisa menyiapkan fisik lebih baik dari pekan lalu. Kami memberi para pemain waktu istirahat lebih banyak. kami juga sudah mengurangi latihan namun masih saja berakhir dengan cedera."
"Jadi dalam jangka panjang, hal itu bisa menimbulkan kekhawatiran, sebab tak ada winter break... sesuatu yang harus diberikan," sambung Southgate.
Sebelumnya, meeting antara klub-klub Liga Inggris untuk membahas masalah penambahan jatah pergantian pemain ini sudah berlangsung dua kali, dan hasilnya selalu kalah voting. Klub-klub Inggris merasa 5 substitusi hanya menguntungkan klub-klub besar.