Revolusi Mental Bikin MU Jadi Kandidat Juara Liga Inggris Musim Ini

Revolusi Mental Bikin MU Jadi Kandidat Juara Liga Inggris Musim Ini

Adhi Prasetya - Sepakbola
Jumat, 01 Jan 2021 05:00 WIB
LIVERPOOL, ENGLAND - NOVEMBER 07: Ole Gunnar Solskjaer, Manager of Manchester United looks on prior to the Premier League match between Everton and Manchester United at Goodison Park on November 07, 2020 in Liverpool, England. Sporting stadiums around the UK remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Paul Ellis - Pool/Getty Images)
Sudah pernah juara sebagai pemain, Solskjaer kini mengincar gelar Liga Inggris sebagai manajer. Foto: (Getty Images/Pool)
Jakarta -

Manchester United kembali masuk dalam persaingan gelar Liga Inggris. Ada revolusi mental di dalam skuad Setan Merah, yang membuat mereka tampil beringas musim ini.

Sejak Sir Alex Ferguson pensiun pada 2013 lalu, MU tak pernah lagi jadi juara Premier League. Capaian terbaik terjadi pada 2017/18, saat mereka finis di urutan kedua di bawah asuhan Jose Mourinho.

Meski demikian, saat itu MU kesulitan bersaing dengan Manchester City yang keluar sebagai juara. Ada gap 19 poin di klasemen akhir, yang menandakan bahwa saat itu pun Romelu Lukaku dkk tak cukup kuat untuk jadi penantang bagi City.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun kondisinya berbeda di bawah arahan Ole Gunnar Solskjaer. Usai finis di urutan ketiga musim lalu, MU kini tengah berada di urutan kedua klasemen sementara dengan 30 poin dari 15 laga, terpaut tiga angka dari Liverpool di puncak.

Meski begitu, Setan Merah masih punya tabungan satu laga lebih sedikit dari Liverpool, sehingga mereka bisa menyamai perolehan angka The Reds dan bersaing ketat di papan atas. Posisi yang sedemikian dekat dengan puncak klasemen ini merupakan yang pertama kali terjadi selepas era Ferguson.

ADVERTISEMENT
MANCHESTER, ENGLAND - DECEMBER 29: Ole Gunnar Solskjaer, Manager of Manchester United, Edinson Cavani, and Nemanja Matic celebrate following their team's victory in the Premier League match between Manchester United and Wolverhampton Wanderers at Old Trafford on December 29, 2020 in Manchester, England. The match will be played without fans, behind closed doors as a Covid-19 precaution. (Photo by Laurence Griffiths/Getty Images)MU berpeluang menjadi juara Liga Inggris musim ini setelah puasa gelar tersebut sejak 2013. Foto: (Getty Images/Laurence Griffiths)

Solskjaer pun menjelaskan apa yang membuat MU perlahan tampil bagus di musim ini, yakni adanya perubahan mentalitas anak-anak asuhnya. Berada di urutan ke-15 pada awal November, kini Bruno Fernandes dkk nangkring di urutan kedua berkat tujuh kemenangan dalam 9 laga terakhir.

"Kami membawa sejumlah orang dengan kepribadian yang kuat, yang berhasil memberi pengaruh bagus dalam tim," kata Solskjaer, seperti dikutip BBC.

"Selain itu, kami juga punya pemain-pemain juara macam Juan Mata dan Nemanja Matic, yang memang tak selalu bermain, tapi sangat bagus berada di tim dan selama pertandingan, meskipun mereka tak bermain."

"Ada kompetisi untuk mendapat tempat di skuad inti, yang artinya kamu tak bisa leha-leha dan berpikir bisa menjadi bagian dalam tim ini," jelas manajer asal Norwegia itu.

Selanjutnya, MU akan berhadapan dengan Aston Villa, Sabtu (2/1/2021) pukul 03.00 WIB.

(adp/bay)

Hide Ads