Posisi Frank Lampard sebagai manajer Chelsea di ujung tanduk. Kini mungkin cuma dua piala yang bisa menyelamatkannya.
Chelsea memasuki Liga Inggris musim 2020/2021 dengan penuh percaya diri. The Blues belanja sampai Rp 4 triliun untuk mendatangkan pemain-pemain muda berpotensi.
Mereka adalah Kai Havertz, Timo Werner, Ben Chilwell, Edouard Mendy, hingga Hakim Ziyech. Rasa-rasanya, Chelsea bakal menjadi tim yang dijagokan untuk menjadi juara bersama polesan manajer mudanya, Frank Lampard.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inkonsistensi masih muncul di awal-awal. Namun rasanya hingga mendekati pertengahan musim ini, Chelsea masih jauh panggang dari api.
Chelsea sementara bercokol di peringkat kesembilan Klasemen Liga Inggris dengan koleksi 26 poin. Hasil dari tujuh kemenangan, lima kali seri, dan lima kali kalah.
Klub asal London ini punya selisih tujuh poin dengan Liverpool di posisi puncak. Musim masih panjang, tapi tim-tim lain juga sedang bagus-bagusnya seperti Leicester City, Southampton, dan Everton (di luar tim-tim besar).
Manajer Chelsea, Frank Lampard bak di ujung tanduk. Rumor pemecatannya beredar dan beberapa nama-nama pelatih besar disebut-sebut bakal menggantikannya.
![]() |
Chelsea setidaknya masih memiliki tiga peluang juara yakni juara Premier League, Piala FA, dan Liga Champions. Di Piala Liga Inggris, mereka sudah tersingkir dari Tottenham Hotspur.
Peluang terbesar adalah di Piala FA dan Liga Champions. Di Piala FA, Chelsea bakal menghadapi Morecambe yang merupakan tim dari League Two alias kasta ketiga di Inggris pada Minggu (10/1) mendatang.
Di Liga Champions, Chelsea mampu melaju sampai babak 16 besar. Selanjutnya Thiago Silva dkk bakal menghadapi lawan yang tidak mudah, Atletico Madrid.
Frank Lampard sendiri dikontrak Chelsea sejak 4 Juli 2019 hingga 30 Juni 2022. Sejauh ini, Lampard sudah bersama Chelsea dalam 80 laga di seluruh kompetisi dengan raihan 41 kali menang, 15 kali seri, dan 24 kali kalah.
Maka kalau di ujung musim ini Lampard tidak mendapat apa-apa, kariernya sebagai manajer Chelsea bisa tamat sudah.
"Saya tak khawatir soal itu (dipecat). Saya sudah memperkirakan masa-masa sulit di musim ini, saya sudah bilang itu saat kami mengalahkan Leeds United (awal Desember) dan semua orang malah menjadikan kami kandidat juara (Liga Inggris). Saya tahu itu bukan hal gampang, kami sadar posisi kami," papar Lampard seperti dilansir dari Mirror.
"Tekanan akan hadir secara konstan saat menjadi manajer dan dalam momen sulit, kamu tahu hal ini akan selalu ada. Saya bukannya tak sadar soal ini saat menerima tawaran melatih Chelsea," tutup Lampard soal pemecatan dirinya.
(aff/pur)