Striker Everton, Cenk Tosun, memantik kontroversi dengan perayaan golnya di Piala FA. Pemain Turki itu dituding memamerkan simbol kelompok ekstremis. Kok bisa?
Tosun menyumbang satu gol saat Everton menang 2-1 atas Rotherham United di Goodison Park, Sabut (9/1/2021) malam WIB, pada babak ketiga Piala FA. Gol tersebut dibuat penyerang 29 tahun itu di menit kesembilan.
Rotherham sempat menyamakan kedudukan melalui Matthew Olesunde. Abdoulaye Doucoure menjadi pahlawan kemenangan Everton lewat golnya di babak tambahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cenk Tosun sebenarnya sempat mencetak gol keduanya di menit ke-85. Namun gol tersebut dianulir Video Assistant Referee (VAR) lantaran dia sudah lebih dulu offside.
Sebelum dianulir VAR, pemain Everton ini sempat merayakan golnya itu dengan mengangkat kedua lengannya ke atas. Jari manis dan jari tengahnya menyentuh jempol, sehingga tangannya tampak di udara menyerupai kepala serigala.
Melansir laporan The Sun, aksi Tosun tersebut rupanya memancing kontroversi di Inggris. Tidak sedikit yang menilai eks Besiktas itu merayakan gol sebagai bentuk dukungannya kepada Grey Wolves.
![]() |
Grey Wolves merupakan kelompok neo-fasis ultra-nasionalis yang berbasis di Turki. Organisasi sayap kanan ini dicap sebagai ekstremis di Jerman dan dilarang oleh pemerintah Prancis.
Grey Wolves dianggap bertanggung jawab atas berbagai serangan di Turki, seperti pembantaian di Taksim Square pada Hari Buruh 1977 dan pembantaian pengikut sekte Alevi di Maras tahun 1978. Salah satu anggota Grey Wolves yang tersohor adalah Mehmet Ali Agca, pelaku percobaan pembunuhan kepada Paus Yohanes Paulus II tahun 1981.
Cenk Tosun sudah berkomunikasi dengan Everton mengenai masalah ini dan membantah jika dirinya merayakan golnya itu sebagai bentuk dukungan kepada Grey Wolves. Dia mengaku tidak mengetahui sama sekali tentang organisasi tersebut.