.webp)
Pierre-Emerick Aubameyang boleh jadi adalah contoh nyata betapa tak mudah mengapteni klub top seperti Arsenal. Saat sedang kesulitan, ia mesti tetap memimpin.
Pierre-Emerick Aubameyang tengah kesulitan secara individu sepanjang musim ini. Ia baru bikin tiga gol dari 15 penampilan hingga pekan ke-17 Premier League.
Padahal di periode yang sama musim lalu, penyerang asal Gabon tersebut sudah mencetak 11 gol. Aubameyang total membuat 22 gol dari 36 penampilan di musim tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Akui dalam Masa Sulit, Aubameyang ... |
Seretnya gol dari Aubameyang rupanya sangat berpengaruh terhadap Arsenal. The Gunners saat ini masih tercecer di urutan 11 dengan 23 poin, tertinggal sembilan poin dari Everton di batas zona Liga Champions.
Baru 20 gol yang dibukukan tim besutan Mikel Arteta itu sementara sudah kemasukan 19 kali. Dengan jumlah gol tersebut, Arsenal adalah tim dengan produktivitas terendah ketujuh di liga.
Nah, buat Aubameyang, tekanannya jadi berlipat ganda karena ia adalah kapten tim. Selain harus mengatasi masalahnya sendiri di kotak penalti lawan, ia harus memimpin dan menjaga atmosfer tim tetap positif.
"Sangat susah untuk menangani keduanya, tapi Anda harus bersikap sepositif mungkin karena tim butuh Anda. Saya selalu mencoba memberikan yang terbaik, bukan cuma di lapangan tapi juga di ruang ganti demi rekan-rekan," ungkapnya kepada Sky Sports dikutip Metro.
"Terkadang itu sulit dilakukan dan mungkin Anda tak berada dalam suasana hati yang bagus, tapi Anda harus mencari cara untuk mengubahnya dan memberikan aura positif untuk rekan-rekan."
"Pada saat ini, kami bermain baik dan harus terus menempuh jalan ini. Kalau kami memenangi beberapa laga yang akan datang, kami bisa membalikkan situasi," imbuh Aubameyang.
Baca juga: Arsene Wenger Ogah Latih Arsenal Lagi |
(raw/nds)
