Liverpool Vs MU: Jersey Setan Merah Digugat Komunitas Buta Warna

Liverpool Vs MU: Jersey Setan Merah Digugat Komunitas Buta Warna

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Selasa, 19 Jan 2021 21:25 WIB
LIVERPOOL, ENGLAND - JANUARY 17: Marcus Rashford of Manchester United battles for possession with Thiago Alcantara of Liverpool during the Premier League match between Liverpool and Manchester United at Anfield on January 17, 2021 in Liverpool, England. Sporting stadiums around England remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Michael Regan/Getty Images)
Liverpool vs MU digugat komunitas buta warna di Inggris (Getty Images/Michael Regan)
Liverpool -

Liverpool vs Manchester United menyisakan cerita di luar lapangan. Keputusan Setan Merah mengenakan seragam tandangnya digugat Komunitas Buta Warna di Inggris. Kok bisa?

Duel Liverpool vs MU di Anfield, Minggu (17/1/2021) malam WIB itu, berakhir imbang tanpa gol. Hasil ini menguntungkan MU yang masih berada di puncak klasemen dengan 37 poin, unggul tiga poin dari Liverpool di posisi keempat selaku juara bertahan.

Meski demikian, ada yang mengganjal usai pertandingan itu ketika Komunitas Buta Warna di Inggris menumpahkan kekecewaannya lewat akun twitter @colourblindorg. Mengingat Inggris tengah lockdown, fans dilarang hadir stadion sehingga pertandingan ini menghadirkan rekor penonton di televisi, sekitar 4,3 juta pasang mata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT






Nah, keputusan MU memakai jersey tandang mereka yang berwarna hijau gelap diprotes komunitas tersebut. Pasalnya, ada banyak anggotanya yang mengeluhkan tidak bisa membedakan langsung antara Liverpool yang berseragam merah-merah dengan MU dengan jersey warna hijau gelapnya tersebut.

Padahal MU sepanjang musim ini lebih sering memakai jersey ketiga berwarna hitam-putih dan itu dianggap lebih nyaman untuk para penderita buta warna.

"Ini selalu saja terjadi; ini tahun yang buruk untuk kami. Sebelumnya ada laga Southampton vs Sheffield United, kini Liverpool vs Man United. Kami mendapat banyak keluhan," ujar CEO Colour Blind Awareness Kathryn Albany-Ward kepada ESPN.

"Tapi komplain paling banyak adalah pada hari Minggu lalu. Kami mendapat ratusan komplain dan semalaman kami harus mengumpulkannya," sambungnya.

"Ini memang masalah biasa sebenarnya, tapi menjadi besar karena banyak orang yang terdampak. Hitungannya 1 dari 12 orang."

Terkait keluhan itu, sumber dalam ESPN di Premier League menyebut bahwa mereka sebenarnya sudah memakai software canggih, untuk memastikan bahwa tim yang bertanding tidak memakai warna yang bertabrakan.

Bahkan dalam perubahan terbaru perangkat lunaknya, sudah ada penyesuai dengan para penonton yang memiliki masalah buta warna, sehingga tetap nyaman menyaksikan laga dari televisi.

(mrp/raw)

Hide Ads