Tahukah kamu, kalau Arsenal punya bisnis buruk dalam menjual pemain. Dibeli mahal, tapi dijual murah plus sekalian dikasih gratis.
Arsenal selalu sibuk di bursa transfer pemain. Klub asal London ini suka mendatangkan pemain baru demi terus bisa berbicara banyak di Liga Inggris.
Arsenal memang dikenal sebagai klub yang suka memakai jasa pemain muda berpotensi. Meski begitu, beberapa nama pemain besar tak luput dari radar incaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Arsenal Belum Menyerah Kejar Martin Odegaard |
Dilansir detikSport dari berbagai sumber, Arsenal diketahui tak jarang melakukan bisnis buruk dalam penjualan pemain. Alhasil, sedikit banyak pasti berpengaruh ke neraca keuangan.
Sebut saja yang terbaru, Mesut Oezil. Arsenal membeli Oezil seharga 47 juta euro atau setara Rp 799 miliar di tahun 2013 dari Real Madrid. Namun kini, Oezil dilepas secara cuma-cuma ke klub Turki, Fenerbahce.
![]() |
Selain itu, ada Alexis Sanchez yang dibeli seharga 42 juta euro (sekitar Rp 714 miliar) dari Barcelona di tahun 2014. Setelahnya, Arsenal melepas Sanchez ke Manchester United seharga 34 juta euro (sekitar Rp 578 miliar).
Aaron Ramsey dilepas cuma-cuma dari Arsenal ke Juventus pada tahun 2019. Ramsey yang memang tidak diperpanjang kontraknya kala itu, sehingga Juventus merekrutnya dengan gratis.
Ramsey dinilai oleh klub sudah habis. Tapi di Italia, Ramsey justru bisa mencicipi gelar juara Serie A!
![]() |
Selanjutnya ada Danny Welbeck, striker yang diboyong Arsenal dari Manchester United di tahun 2014. Welbeck dibeli seharga 20 juta euro atau setara Rp 340 miliar.
Tahun 2019, Arsenal tidak memperpanjang kontraknya sehingga Welbeck bergabung dengan Watford secara gratis.
Lalu masih ada Henrikh Mkhitaryan, Arsenal juga membelinya dari Manchester United pada tahun 2018. The Gunners memboyongnya seharga 34 juta euro atau setara Rp 578 miliar.
Cuma bertahan setahun, Mkhitaryan kerap dipinjamkan ke AS Roma. Sampai akhirnya, Arsenal melepasnya secara cuma-cuma ke Roma di tahun 2020 kemarin.
![]() |
Arsenal dinilai memiliki bisnis jualan pemain yang buruk. Beberapa pemain yang pernah dilepas adalah karena kurang cerdiknya strategi dalam memberikan kontrak, serta tidak peka melihat permintaan pasar.
Plus, beberapa pemain yang 'berulah' rasa-rasanya mampu membuat pihak klub pasrah. Kalau menurut kamu, bagaimana?