Lagi-lagi soal Ketajaman Liverpool

Liverpool takluk dari Burnley di kandang sendiri. Tampil dominan, 'Si Merah' lagi-lagi bermasalah dengan lini serangnya.

Liverpool kalah 0-1 dari Burnley di Anfield, Jumat (22/1/2021) dini hari WIB pada lanjutan Liga Inggris. Satu-satunya gol Burnley dicetak dari titik penalti oleh Ashley Barnes di menit ke-83.

Tuan rumah tampil sangat dominan, menguasai bola hingga 72%. Tim besutan Juergen Klopp itu total melepaskan 27 tembakan dengan enam yang mengarah ke gawang, sedang Burnley punya enam percobaan di mana empat on target.

Salah satu peluang terbaik Liverpool didapatkan Divock Origi di menit ke-44. Berlari bebas menghadapi kiper, tembakannya menghantam mistar gawang, memantul ke tanah, dan kembali ke area permainan.

Ini semakin menegaskan bahwa Liverpool bermasalah dengan lini depannya. Mohamed Salah dkk cuma mampu bikin satu gol dalam lima pertandingan terakhir Liga Inggris, di mana mereka tanpa satupun kemenangan pada periode tersebut.

Padahal secara pertahanan Liverpool juga tak buruk-buruk amat karena hanya kebobolan dua gol di lima laga itu.

[Gambas:Opta]

"Sebuah hasil yang sangat berat. Sebelum pertandingan kami punya niat bagus untuk menghadapi Burnley. Kami ingin memainkan sepakbola penguasaan bola yang bagus," kata gelandang Liverpool Georginio Wijnaldum.

"Kami menciptakan cukup banyak peluang untuk bikin gol, tapi sayangnya tak bisa menuntaskannya. Kami tidak cukup tajam dan mereka mendapatkan penalti. Kami punya peluang 100%."

"Sekarang di situasi yang kami hadapi, kami kesulitan mencetak gol. Orang-orang di luar akan bilang kami tak punya kepercayaan diri. Saya masih merasa kami punya kok."

"Anda menembak melawan kiper dan banyak peluang yang kami dapatkan, kami tidak 100% serakah akan gol. Kami harus terus berupaya. Kami tidak perlu memikirkan momen sulitnya, tapi fokus ke unjuk performa. Laga berikutnya melawan Manchester United dan kami harus mencoba memenanginya," sambung pemain asal Belanda tersebut kepada Sky Sports, dikutip BBC.