Trent Alexander-Arnold tampil jeblok saat Liverpool ditumbangkan Burnley. Manajer Juergen Klopp disarankan memarkir bek kanan The Reds itu.
Alexander-Arnold turun sebagai starter saat Liverpool menjamu Burnley di Anfield, Jumat (22/1/2021) dini hari WIB, dalam lanjutan Liga Inggris. Pemain Inggris itu kerap maju membantu lini serang timnya dengan mengirim umpan-umpan silang.
Squawka mencatat, Alexander-Arnold melakukan 18 kali crossing sepanjang laga tersebut. Jumlah tersebut adalah yang paling banyak dilakukan oleh satu pemain dalam sebuah pertandingan Liga Inggris musim ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Liverpool Vs Burnley: The Reds Takluk 0-1 |
Kendati demikian, ada yang salah dari seluruh crossing yang dikirimkan Trent Alexander-Arnold. Ya, tidak ada satu pun bola darinya yang mengarah tepat ke rekan setimnya.
Alexander-Arnold juga tak mampu berbicara banyak kala menghadapi serangan-serangan Burnley. The Clarets mampu mencetak gol melalui eksekusi penalti Ashley Barnes di menit ke-83, sekaligus memastikan kemenangan Burnley 1-0 atas Liverpool.
Seusai pertandingan, Alexander-Arnold menjadi salah satu pemain yang menjadi sasaran kritikan atas kekalahan Liverpool. Dia bukan sekali ini saja sering kehilangan bola akibat umpan crossing yang tidak tepat sasaran.
Bek 22 tahun itu sebelumnya melakukan kesalahan yang sama saat Liverpool tumbang 0-1 di markas Southampton. Alexander-Arnold kehilangan bola sebanyak 38 kali sepanjang laga tersebut, serta hanya mampu mencatatkan umpan sukses sebanyak tujuh kali dari 18 percobaan.
Salah satu kritik kepada Alexander-Arnold datang dari eks kiper Liverpool, David James. Dia menilai bek jebolan akademi The Reds itu butuh istirahat lebih seusai dihantam cedera pada awal musim ini.
"Saya tidak suka mengkritik pemain untuk alasan selain apa yang anda lihat, tapi pemahaman saya adalah 38 kali kehilangan bola - paling banyak yang dilakukan seorang pemain di Liga Inggris musim ini," kata James kepada Stadium Astro, seperti dilansir Daily Star.
"Dia adalah pemain yang menarik. Dia datang dari tim muda Liverpool, dipaksa bermain lebih ke samping dan dia mulai berlari. Dia mendapat banyak pujian dan merupakan bagian internal dari kesuksesan Liverpool di Premier League, Liga Champions, Piala Dunia Antarklub, serta mewakili Inggris," James menambahkan.
"Dia bukan pemain yang buruk, tapi pada saat yang sama dia tidak punya waktu istirahat. Dia mengalami cedera di awal musim, tapi para pemain muda memang terkadang tampil jeblok. Sayangnya untuk Trent, dia mengalami itu semua," ujarnya mengenai performa buruk Trent Alexander-Arnold di Liverpool.