Posisi Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United terus menjadi pembahasan. Eks pemain Setan Merah, Dwight Yorke, mengungkap alasannya.
Solskjaer ditunjuk menjadi manajer MU pada Desember 2018. Saat itu, dia menggantikan Jose Mourinho yang dibebastugaskan.
Solskjaer sudah memimpin MU dalam 120 pertandingan di semua ajang. Hasilnya, ada 68 kemenangan diraih, 24 hasil imbang, dan 28 lainnya menelan kekalahan. Persentase kemenangan MU di bawah Solskjaer ada di angka 56,67 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
MU sempat naik-turun saat ditangani Solskjaer. Desakan Ole out pun muncul agar manajer 47 tahun itu dipecat.
Solskjaer pun mulai membuktikan diri. MU kini sudah memuncaki klasemen Liga Inggris dengan raihan 40 poin, menjadi salah satu kandidat kuat juara. Yorke menilai bahwa ada pihak-pihak yang ingin Solskjaer tak sukses di MU.
"Ada begitu banyak rasa cemburu pada Ole dalam permainan ini. Orang tak ingin melihatnya sukses karena beberapa alasan," kata Yorke di The Sun.
"Saya sudah melihat itu dan mendengar orang mengenai klub dan itu murni karena ini."
"Dia tak bagus di Cardiff dan menangani Molde, lantas mendapat pekerjaan papan atas di dunia sepakbola."
"Orang-orang di sepakbola memohon untuk satu kesempatan dan dia mendapatkan ini, dia memenangkan jackpot," dia menambahkan.
Solskjaer masih mempunyai pekerjaan rumah untuk membuktikan diri di MU. Dia belum bisa mempersembahkan piala untuk Setan Merah.
Sejauh ini, Solskjaer masih mentok di empat semifinal bersama MU. Mereka gagal dua kali di semifinal Piala Liga Inggris, lalu tumbang di semifinal Piala FA dan Liga Europa.
(cas/nds)