Frank Lampard Korban Ekspektasi Besar Chelsea

Frank Lampard Korban Ekspektasi Besar Chelsea

Novitasari Dewi Salusi - Sepakbola
Selasa, 26 Jan 2021 11:30 WIB
LONDON, ENGLAND - JANUARY 16: Frank Lampard, Manager of Chelsea watches the warm up prior to the Premier League match between Fulham and Chelsea at Craven Cottage on January 16, 2021 in London, England. Sporting stadiums around England remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Clive Rose/Getty Images)
Frank Lampard dipecat Chelsea pada Senin (25/1/2021) kemarin (Foto: Getty Images/Clive Rose)
Jakarta -

Frank Lampard dipecat Chelsea. Gary Neville meyakini Lampard merupakan korban dari ekspektasi tinggi yang datang menyusul belanja besar-besaran Chelsea.

Lampard ditunjuk sebagai manajer Chelsea pada musim panas 2019 dan diikat dengan kontrak selama tiga tahun. Pada musim pertamanya, Lampard membawa Chelsea finis di peringkat keempat Premier League dan ke final Piala FA.

Setelah musim perdana yang menjanjikan, Lampard kemudian dibekali dengan skuad mahal jelang musim 2020/2021. The Blues belanja besar-besaran pada bursa transfer musim panas lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah pembelian mahal dilakukan Chelsea untuk mendatangkan nama-nama seperti Kai Havertz, Timo Werner, Hakim Ziyech, Ben Chilwell, sampai Edouard Mendy. Total belanja Chelsea itu sampai lebih dari 200 juta paun.

Namun, Chelsea justru tidak konsisten setelah sempat mengawali musim dengan oke. Cuma menang dua kali dalam delapan pertandingan terakhir di Premier League, Chelsea kini anjlok di peringkat kesembilan Liga Inggris.

ADVERTISEMENT

Laju buruk tersebut membuat posisi Lampard mulai digoyang. Pria berusia 42 tahun itu pada akhirnya dipecat Chelsea pada Senin (25/1/2021).

Gary Neville mengaku agak terkejut dengan pemecatan Frank Lampard yang terjadi begitu cepat. Meski demikian, Neville mengakui belanja besar musim panas lalu membuat Lampard bekerja di bawah ekspektasi tinggi.

"Saya agak kaget ketika mendengar kabarnya, mengingat Frank cuma punya waktu singkat dengan pemain-pemain baru, tapi dia diberi waktu tahun lalu ketika klub dihukum larangan transfer, dan itu hampir melindunginya," ujar Neville seperti dilansir Sky Sports.

"Kerja dia luar biasa di periode itu, tapi begitu klub mulai menggelontorkan uang seperti yang mereka lakukan musim panas lalu dan mendatangkan pemain-pemain itu, itu akan selalu mendatangkan ekspektasi lebih."

"Kita tahu apa yang terjadi di Chelsea ketika ekspektasi lebih datang, dalam arti mereka ingin hasil instan."

"Dengan salah satu anggaran terbesar di liga dan belanja terbesar, ekspektasi lebih besar bakal mengiringi. Dan di Chelsea, selama bertahun-tahun, pendekatan mereka ke manajer sangat konsisten. Frank tahu itu ketika dia menerima pekerjaan ini," kata Neville.

Frank Lampard menambah panjang daftar manajer yang dipecat Chelsea sejak diambil alih oleh Roman Abramovic pada 2003.

(nds/krs)

Hide Ads