Penguasa London Saat Ini Bukan Arsenal, Chelsea, atau Tottenham

Penguasa London Saat Ini Bukan Arsenal, Chelsea, atau Tottenham

Adhi Prasetya - Sepakbola
Jumat, 29 Jan 2021 20:03 WIB
LONDON, ENGLAND - JANUARY 19: Jarrod Bowen of West Ham United celebrates with team mates (L-R) Michail Antonio, Vladimir Coufal and Tomas Soucek after scoring their sides first goal during the Premier League match between West Ham United and West Bromwich Albion at London Stadium on January 19, 2021 in London, England. Sporting stadiums around the UK remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Matthew Childs - Pool/Getty Images)
Peringkat West Ham saat ini lebih tinggi dari klub-klub London lain di Premier League. Foto: Getty Images/Pool
Jakarta -

Premier League musim ini sudah tuntas separuh jalan. Klub-klub besar London tertatih-tatih, namun ada West Ham United yang justru bersaing di papan atas.

Musim ini, ada 6 klub asal London yang bertarung di kasta tertinggi sepakbola Inggris, yakni Arsenal, Chelsea, Tottenham Hotspur, West Ham, Crystal Palace, dan Fulham.

Tiga nama awal dikenal sebagai klub besar dan selalu masuk di bursa juara setiap musim, sedangkan tiga lainnya biasa-biasa saja. Fulham bahkan berstatus tim promosi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banner Papan Atas EPL

Namun para 'calon juara' itu kini belum tampil meyakinkan, setidaknya sampai paruh musim (pekan 19-20). Ada yang bagus di awal, namun melempem belakangan ini. Ada juga yang baru bangkit, namun masih butuh banyak poin untuk merangsek ke atas.

Tottenham misalnya. Sempat tak terkalahkan di 11 laga, bahkan memuncaki klasemen selama empat gameweek (pekan 9-12). Namun kini mereka hanya menang dua kali dalam delapan laga terakhir, dan menempati urutan keenam dengan 33 poin (19 laga).

ADVERTISEMENT

Lalu ada Chelsea. Belanja jor-joran hingga lebih dari 200 juta Pound di musim panas, mereka kini ada di urutan kedelapan dengan 30 poin (20 laga), setelah kalah lima kali dalam sembilan laga terakhir. The Blues bahkan memecat Frank Lampard, menggantinya dengan Thomas Tuchel.

Bagaimana dengan Arsenal? Tim besutan Mikel Arteta ini lagi bagus-bagusnya, menang lima kali dalam enam laga terakhir. Namun mereka masih ada di urutan sembilan dengan 30 poin (20 laga). Sebabnya, mereka sudah kalah delapan kali di awal musim.

Di tengah buruknya jagoan-jagoan ibu kota, tanpa disangka kejutan muncul dari West Ham. Dilatih David Moyes, The Hammers awalnya diprediksi hanya akan berjuang untuk bertahan di Premier League musim ini, sebab mereka finis di urutan 16 musim lalu.

Tapi siapa sangka, sejauh ini mereka bisa ada di papan atas. West Ham hanya kalah sekali dalam 10 laga terakhir, empat laga terakhir selalu meraih kemenangan. Kini Angelo Ogbonna dkk punya 35 poin (20 laga), dan duduk di urutan kelima.

LONDON, ENGLAND - JANUARY 26: Craig Dawson of West Ham United celebrates with (L) Declan Rice and Angelo Ogbonna after scoring their team's third goal during the Premier League match between Crystal Palace and West Ham United at Selhurst Park on January 26, 2021 in London, England. Sporting stadiums around the UK remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Clive Rose/Getty Images)West Ham sempat menempati peringkat empat usai mengalahkan Crystal Palace 3-2, Rabu lalu. Foto: Getty Images/Clive Rose

Mereka bahkan sempat menggeser Liverpool di posisi empat besar, sebelum akhirnya The Reds mengambil kembali posisi itu berkat kemenangan 3-1 atas Tottenham. Bersama Leicester City dan Everton, West Ham menjadi kuda hitam di musim ini.

Kalau Crystal Palace dan Fulham bagaimana? Keduanya belum tampil istimewa. Palace sedang ada di urutan 14 dengan 23 poin, dan Fulham ada di zona degradasi dengan 13 poin.

Sejauh ini, West Ham bisa dibilang menjadi penguasa London. Patut dinanti, apakah mereka bisa tetap konsisten di papan atas, atau justru mengendur di akhir musim, yang memang penyakit lumrah untuk tim kelas menengah.

[Gambas:Opta]

(adp/krs)

Hide Ads