Pemecatan Frank Lampard sebagai manajer Chelsea menyeret Antonio Ruediger. Namun, bek tengah Jerman itu menepis kabar-kabar miring terkait dirinya.
Lampard diberhentikan Chelsea pada 25 Januari 2021. Menyusul laju buruk the Blues usai hanya memenangi dua dari delapan pertandingannya di Liga Inggris sehingga terlempar ke papan tengah. Pada prosesnya, Lampard kemudian digantikan Thomas Tuchel.
Ruediger disebut-sebut tidak memiliki hubungan yang akur dengan Lampard karena tidak menjadi pemain pilihan pertama di awal musim ini. Hal tersebut memicu Ruediger untuk mempertimbangkan agar hengkang di bursa musim dingin, meski akhirnya urung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesepakbola berusia 27 tahun itu juga dilaporkan mendesak manajemen Chelsea untuk segera mendepak Frank Lampard. Selain itu Antonio Ruediger beberapa kali bersitegang dengan kapten Cesar Azpilicueta. Rumor ini langsung dibantah oleh striker Chelsea Tammy Abraham dan Azpilicueta sendiri.
Dalam wawancaranya dengan The Athletic, Ruediger menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat atas pemecatan Lampard. Ruediger bahkan memuji kinerja Lampard, terutama di musim debutnya saat Chelsea dihukum membeli pemain.
"Ada banyak rumor-rumor omong kosong tentangku sejak pekan lalu. Aku tidak pernah berbicara dengan manajemen tentang situasi pelatih atau topik lain," ceplos Ruediger.
"Frank mempercayai kemampuanku setelah Natal dalam situasi yang sangat sulit, dan aku berterima kasih karena ini. Itu juga alasan utamaku mengapa aku mengatakan kepada agen-agenku agar tidak mencari kemungkinan transfer di musim dingin lagi."
"Sayangnya, memang kami tidak dapat membalikkan keadaan untuk pelatih. Kami selalu menginginkan yang terbaik untuk manajer dan klub. Dia mengambil alih posisi manajer pada musim lalu ketika banyak hal berjalan sangat rumit untuk kami semua. Namun, kami mampu lolos ke Liga Champions bersama-sama dengan dia."
"Tidak pernah ada masalah dengan Azpi. Dia itu kaptenku dan aku bersyukur karena dia dan Tammy bereaksi dengan cepat setelah mereka mendengar rumor-rumor di media sosial. Sepertinya ada orang-orang di luar yang ingin mengganggu keharmornisan di skuad," sungut Antonio Ruediger.
(rin/krs)