Liverpool Tak Boleh Pelit Belanja!

Liverpool Tak Boleh Pelit Belanja!

Lucas Aditya - Sepakbola
Selasa, 16 Feb 2021 19:30 WIB
LEICESTER, ENGLAND - FEBRUARY 13: Mohamed Salah of Liverpool celebrates with teammates Roberto Firmino, Thiago and Curtis Jones after scoring his teams first goal during the Premier League match between Leicester City and Liverpool at The King Power Stadium on February 13, 2021 in Leicester, England. Sporting stadiums around the UK remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Carl Recine - Pool/Getty Images)
Liverpool dituntut untuk tidak pelit belanja. (Foto: Getty Images/Pool)
Jakarta - Liverpool sedang menurun di Liga Inggris. Pemilik The Reds pun dituntut agar tidak pelit untuk belanja pemain.

Di klasemen Liga Inggris, Liverpool sudah terlempar ke posisi keenam. Mereka mengumpulkan 40 poin hasil dari 23 kali bermain.

Banner Liverpool

Dalam tiga pertandingan terakhir di Liga Inggris, Liverpool selalu kalah. Mereka ditaklukkan oleh Brighton & Hove Albion, Manchester City, dan Leicester City.

Absennya beberapa pilar utama karena cedera menjadi penyebab utamanya. Cedera yang dialami Oleh Virgil van Dijk dan Joe Gomez membuat krisis di lini belakang.

Liverpool tak memanfaatkan dengan baik bursa transfer bulan Januari 2021. Mereka enggan mendatangkan pemain yang sudah terbukti, malah mendatangkan pemain seperti Ozan Kabak dan Ben Davies.

Eks pemain Liverpool, Stan Collymore, memberikan wanti-wanti. Dia menuntut agar pemilik klub mau merogoh kocek dalam-dalam.

"Nah, jelas, pemilik Fenway Sports Group harus belanja besar, mengucap janji besar, dan mulai menunjukkan pada Manchester City dan Manchester United bahwa burung Liver mempunyai kocek yang tebal juga," kata Collymore di Mirror.

"Para pemain membutuhkan sesi untuk sali jujur di tempat latihan, juga di tempat mereka berkumpul dan bisa mengetahui semua yang mengganggu mereka."

"Pertemuan semacam itu akan menjadi sangat penting dan andai di sana ada faksi atau perpecahan yang berkembang, maka mereka bisa menghentikannya sejak awal," kata dia menambahkan.

Di antara enam tim teratas di klasemen Liga Inggris, Liverpool menjadi tim yang paling banyak kebobolan. Tim asuhan Juergen Klopp itu sudah kemasukkan 36 gol.

(cas/krs)


Hide Ads