Kapten Liverpool Jordan Henderson membantah anggapan Thiago Alcantara membuat buruk permainan Liverpool. Celakanya, statistik yang ada berkata lain.
Thiago didatangkan dari Bayern Munich musim panas lalu dengan banderol 25 juta paun. Dengan harga semurah itu, Liverpool dianggap melakukan transfer luar biasa mengingat Thiago bisa memberikan dimensi baru untuk permainan Liverpool.
Sebab permainan Gegenpressing a la Juergen Klopp belakangan sudah ditemukan formula untuk melawan. Tapi, harapan Liverpool untuk melihat sinar Thiago layaknya di Bayern belum kesampaian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika Liverpool tampil buruk belakangan ini, Thiago dianggap sebagai biang keladi perusak tempo permainan dan bahkan dia kerap membuat pelanggaran yang merugikan tim, contohnya saat dikalahkan Leicester City akhir pekan kemarin. Meski begitu, Henderson menyanggah anggapan tersebut.
"Thiago brilian sekali sejak gabung ke sini. Saya rasa dia merupakan tambahan yang luar biasa untuk skuat ini. Dia beradaptasi dengan sangat baik. Dia itu pemain fenomenal," ujar Henderson seperti dikutip Sky Sports.
Henderson boleh membela Thiago seperti itu, tapi statistik yang ada mengatakan bahwa Liverpool lebih baik tanpa kehadiran Thiago. Ketika Liverpool sempat melalui rentetan laga tanpa terkalahkan sedari Oktober hingga pertengahan Desember, Thiago absen karena cedera.
Dicatat Sky Sports, Liverpool punya rataan 2,33 gol per laga dengan ekspektasi gol sekitar 1,84 gol. Bahkan jumlah shot on targetnya mencapai rataan, 6,2 per laga, membuat 2,13 peluang besar, 577,9 umpan sukses, 1,1 umpan terobosan sukses per laga, dan bahkan menguasai 64,6 persen bola.
Statistik di Premier League itu ketika Liverpool tampil tanpa Thiago yang notabene dikenal dengan kemampuannya mendikte permainan serta melepaskan umpan-umpan ajaib. Tapi, ketika Thiago tampil, yang ada malah sebaliknya.
Rataan gol Liverpool menurun jauh jadi 1,13 gol per laga, dengan ekspektasi gol sekitar 1,70. Bahkan total shot on target saja menurun jadi 4,25 gol per laga. Yang membaik cuma umpan ke sepertiga akhir lapangan, 156,5 berbanding 139,2 tanpa Thiago.
Liverpool belum pernah menang sekalipun di kandang ketika Thiago jadi starter. Nah kalau sudah begini, apakah Liverpool memang butuh Thiago Alcantara?