Liverpool terlempar dari empat besar usai menelan tiga kekalahan beruntun di Liga Inggris. Sang juara bertahan pun sudah menyerah mempertahankan titel.
Liverpool menelan kekalahan di tiga pertandingan terakhir Liga Inggris. Brighton & Hove Albion, Manchester City, dan Leicester City berturut-turut menaklukkan anak-anak Merseyside tersebut.
Sebagai catatan, dalam 10 partai terakhir hanya dua kemenangan yang dipetik Liverpool sementara tiga kali berimbang dan menelan lima kekalahan. Alhasil kini Liverpool tercecer ke posisi enam dan tertinggal 16 poin dari Manchester City di pucuk klasemen Liga Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan pemain dan manajer Liverpool Graeme Souness menyebut ini adalah dampak terbesar dari absennya Virgil van Dijk. Bek internasional Belanda itu sudah menepi sejak 17 Oktober lalu karena cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL).
Salah satu momen yang diyakini mencerminkan ketergantungan Liverpool pada Van Dijk adalah gol kedua Leicester City pekan lalu. Saat itu Alisson Becker keluar dari areanya dan malah bertabrakan dengan Ozan Kabak alih-alih berhasil menyapu bola.
Itu sedikit banyak memberikan gambaran bahwa Alisson belum sepenuhnya percaya dengan Kabak, yang sebenarnya saat itu dekat dengan bola.
"Kalau Anda bisa kembali ke awal musim dan menanyai Juergen Klopp atau penggemar Liverpool, siapa pemain yang kalian harapkan tidak menepi di musim ini karena cedera? Saya yakin Van Dijk," ungkap Souness dikutip Sky Sports.
"Dia adalah perekat yang menyatukan mereka semua. Kalau itu terjadi pada Mane, Anda memikirkan soal Salah, Firmino, dan beberapa gol dari lini tengah, Anda bisa melaluinya dengan lebih baik ketimbang kehilangan sosok utama di lini belakang."
"Seperti pekerjaan apapun, kalau Anda membuatnya terlihat mudah, itu berarti Anda cukup luar biasa dan dia pun begitu. Mereka sangat merindukannya, tidak ada keraguan soal itu," sambungnya.
Situasi lebih buruk lagi karena lini tengah Liverpool kehilangan intensitas. Ini diperkirakan karena Fabinho yang seharusnya bermain di sana harus digeser menjadi bek untuk mengatasi krisis.
"Kurangnya intensitas di lini tengah juga menjadi persoalan besar, tapi perjalanan panjang masih harus ditempuh musim ini. Mereka masih punya Liga Champions dan Anda tak bisa mencoret mereka dari apapun," sambung Souness.
(raw/yna)