Manchester City yang Mirip Floyd Mayweather

Manchester City yang Mirip Floyd Mayweather

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Selasa, 23 Feb 2021 02:30 WIB
LIVERPOOL, ENGLAND - FEBRUARY 17: Bernardo Silva of Manchester City celebrates with team mate Ruben Dias (L) after scoring their sides third goal during the Premier League match between Everton and Manchester City at Goodison Park on February 17, 2021 in Liverpool, England. Sporting stadiums around the UK remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Peter Powell - Pool/Getty Images)
Manchester City tak terkalahkan di 13 pertandingan terakhir Premier League. (Foto: Getty Images/Pool)
Jakarta -

Penampilan Manchester City kala menundukkan Arsenal dimiripkan dengan petinju legendaris, Floyd Mayweather. Man City menuntaskannya dengan metodis.

Manchester City menang tipis 1-0 saat bertandang ke Emirates Stadium, Minggu (21/2/2021) malam WIB dalam lanjutan Liga Inggris. Satu-satunya gol dicetak oleh Raheem Sterling di menit kedua.

Setelah unggul, Man City mempertahankan dominasi dalam penguasaan bola dan mencegah Arsenal mengembangkan permainan dengan nyaman. Pada akhirnya Man City hanya sekali terancam peluang on target Arsenal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan pemain Manchester United yang kini jadi analis, Gary Neville, menilai pertandingan itu berjalan hampir sepenuhnya sesuai keinginan Man City. Anak-anak asuh Pep Guardiola itu mendapatkan keunggulan cepat lalu mengontrol arah permainan, mirip Floyd Mayweather yang dikenal pragmatis dan bisa menjaga posisi saat unggul.

"Pertandingan berjalan hampir terlalu mudah buat Manchester City di Arsenal. Saya menggunakan perumpamaan Floyd Mayweather, karena laga itu seperti City memenangi tiga ronde pertama, memimpin, lalu cuma melempar pukulan jab untuk sembilan ronde berikutnya," ungkap Gary Neville dalam podcast-nya, seperti dikutip Sky Sports.

ADVERTISEMENT

"Bisa melakukan itu spesial lho. Saya ingat ketika kami dulu memainkan pertandingan tandang di Premier League, di banyak kesempatan kami menang 1-0 dan itu selalu seperti terjadi serangan hebat di 10 menit terakhir."

"Tapi timnya Pep Guardiola menang tanpa mengalami serangan dahsyat itu. Itu sangat spesial dan keberanian di pertahanan itu sungguh fantastis," imbuh mantan bek itu.




(raw/mrp)

Hide Ads