Liverpool Harus Larang Van Dijk ke Piala Eropa

Liverpool Harus Larang Van Dijk ke Piala Eropa

Yanu Arifin - Sepakbola
Kamis, 25 Mar 2021 14:40 WIB
LIVERPOOL, ENGLAND - OCTOBER 17: Virgil van Dijk of Liverpool comes off due to an injury during the Premier League match between Everton and Liverpool at Goodison Park on October 17, 2020 in Liverpool, England. Sporting stadiums around the UK remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Laurence Griffiths/Getty Images)
Bek Liverpool, Virgil van Dijk. (Foto: Laurence Griffiths/Getty Images)
Liverpool -

Kondisi Virgil van Dijk makin membaik, setelah didera cedera lutut. Kendati begitu, Liverpool harus tetap melarangnya berlaga di Piala Eropa 2020.

Van Dijk sempat mengalami cedera lutut. Bek asal Belanda itu mengalaminya di pertandingan Derby Merseyside kontra Everton, Oktober lalu.

Imbasnya, Van Dijk langsung menjalani operasi. Dan hingga kini, pemain 29 tahun itu masih belum bermain karena menjalani program pemulihan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi Van Dijk yang terus membaik, membuatnya mulai dipertanyakan keikutsertaannya di Piala Eropa 2020. Ajang itu sendiri digelar pada 11 Juni mendatang.

Timnas Belanda, yang jelas butuh kehadiran Van Dijk, memberi sinyal sang pemain akan menjalani seleksi. Pelatih Frank de Boer menilai, mantan bek Groningen, Celtic, dan Southampton itu bisa ikut bersaing tampil di Euro.

ADVERTISEMENT

Namun, Liverpool disarankan menolak melepas sang pemain. Kondisi cedera Van Dijk yang masih rawan dinilai akan berbahaya jika dipaksakan bermain.

"Saya pikir mereka harus menghalangi jalannya," kata mantan pemain QPR, West Ham United, dan Manchester City itu kepada talkSport.

"Saya sendiri pernah mengalami cedera ini dan ini sangat serius. Saya ingat kembali dari cedera di QPR, setelah sembilan bulan dari cedera ligamen, saya mengira telah melakukan rehabilitasi, menendang bola dan kaki kiri saya, yang merupakan lutut yang rusak, merasa seperti belum siap untuk bertanding."

"Saya pikir Frank de Boer, dan staf medis Belanda, harus sangat berhati-hati dengan ini. Ini bisa berakhir di meja operasi. Anda harus memikirkan tentang pemulihan para pemain, maksud saya pemulihan dan kesejahteraan total."

"Itu harus menjadi yang terpenting. Dia adalah pemain top yang bernilai 100 juta paun lebih dan bagi saya, ini cara yang menyebalkan dari Frank de Boer untuk bisa menang," ujarnya.

(yna/aff)

Hide Ads