Brendan Rodgers: Man City Jagonya Ngumpetin Bola

Brendan Rodgers: Man City Jagonya Ngumpetin Bola

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Minggu, 04 Apr 2021 08:45 WIB
LEICESTER, ENGLAND - APRIL 03: Raheem Sterling of Manchester City beats Daniel Amartey and Ricardo Pereira of Leicester City in the build up to Manchester Citys second goal scored by Gabriel Jesus of Manchester City (not pictured) during the Premier League match between Leicester City and Manchester City at The King Power Stadium on April 03, 2021 in Leicester, England. Sporting stadiums around the UK remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Michael Regan/Getty Images)
Leicester City kalah 0-2 dari Manchester City. (Foto: Getty Images/Michael Regan)
Jakarta -

Leicester City mengakui Manchester City tampil lebih baik, kala takluk 0-2 di markas sendiri. Selepas unggul, Man City sulit untuk dikejar.

Leicester City kalah 0-2 dari Manchester City di King Power Stadium, Minggu (4/4/2021) dini hari WIB dalam lanjutan Liga Inggris. Si Rubah sempat menahan tamunya tanpa gol di babak pertama, tapi kemudian jebol oleh Benjamin Mendy dan Gabriel Jesus.

Bermain dengan tiga bek, yang bisa bervariasi menjadi lima bek, Leicester berniat meredam Man City dan membuat lini tengah lawan kesulitan mengembangkan permainan. Namun dominasi Citizens, yang dibantu penampilan cemerlang Kevin de Bruyne sebagai motor serangan, pada akhirnya tak terbendung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Man City melepaskan 11 tembakan, empat di antaranya on target plus satu yang membentur tiang. Sementara Leicester punya lima percobaan, dengan dua di antaranya mengarah ke gawang dan seluruhnya tercipta di paruh kedua.

Manajer Leicester City Brendan Rodgers melihat timnya sempat menahan lawan dengan baik di 45 menit pertama. Tapi selepas Man City memimpin, timnya tak punya cukup energi untuk mengejar terlebih lawan begitu pintar memainkan bola.

ADVERTISEMENT

"Untuk sebagian besar jalannya babak pertama, kami bertahan dengan baik. Kami merasakan kelelahan, secara teknis, kami tidak sebagus biasanya," katanya kepada Sky Sports dikutip BBC.

"Kami kecewa dengan gol-gol itu, mereka hadir ketika kami mulai menyeimbangkan permainan. Terlepas dari itu, kami punya sejumlah peluang tapi tim terbaik telah menang. Kami tak punya alasan apapun."

"Kami tak menunjukkan kualitas yang kami punya, tapi itu kadang memang terjadi karena sedikit kelelahan. Organisasi permainan kami bagus, tapi kerap kali tidak membangun serangan dengan baik."

"Dan kalau Anda kebobolan dari tim yang punya kualitas sebesar ini, mereka bisa dengan mudah 'menyembunyikan' bola dari Anda," tambah mantan manajer Liverpool ini.

[Gambas:Opta]




(raw/aff)

Hide Ads