Harry Kane memang ingin jadi pemain tertajam di Premier League. Namun, ada yang lebih penting dari itu, yakni trofi juara, yang belum pernah dirasakan Kane.
Kane tak dipungkiri adalah pemain terbaik yang dimiliki Inggris saat ini. Sebagai penyerang, Kane sudah membuktikan kualitasnya di setiap musim termasuk di 2020/2021.
Menuju pengujung musim, Kane sudah bikin 31 gol dan 16 assist di seluruh kompetisi termasuk 21 gol di Liga Inggris yang menjadikannya top scorer sementara. Atas performanya itu, Kane dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga Inggris musim ini oleh London Football Awards.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat ketajamannya saat ini, Kane diprediksi bisa memecahkan rekor gol terbanyak Premier League yang saat ini masih dipegang Alan Shearer. Tapi, berbagai macam trofi individu tersebut takkan ada artinya jika Kane tidak mampu meraih trofi juara.
Sebab Kane belum sekalipun meraih trofi juara selama kariernya dan lebih sering gagalnya. Terakhir, Kane dan Tottenham harus kalah dari Manchester City di final Piala Liga Inggris.
Sebelum itu, Kane juga jadi pecundang di final Liga Champions 2019 usai Tottenham dikalahkan Liverpool. Maka wajar jika masa depan Kane di Tottenham selalu dispekulasikan.
Dengan umur yang sudah 28 tahun, Kane tidak punya banyak waktu tersisa di level tertinggi dan dia disarankan pindah untuk mencari klub yang bisa memberikannya trofi.
"Menyenangkan memang mendapatkan trofi individu seperti ini, fantastis. Ini akan jadi cerita di pengujung karier nanti, dan sepertinya saya ingin meraih lebih banyak lagi," ujar Harry Kane seperti dikutip BBC Sport.
"Tapi misi saya saat ini adalah memenangi trofi sebagai tim. Saya sangat menginginkan, saya ingin meraih trofi bersama tim dan kami belum bisa mendapatkannya. Ini kenyataan yang pahit. Saya memang lebih ingin memenangi trofi sebagai tim. Ya tapi saya senang juga bisa memenangi (trofi individu). Itu artinya saya tampil bagus, jadi saya harus mempertahankan itu," sambungnya.