Pierre-Emerick Aubameyang belum juga menemukan bentuk permainan terbaiknya. Apakah sudah saatnya, Arsenal menjual penyerangnya itu?
Pierre-Emerick Aubameyang musim ini sudah bermain sebanyak 26 kali di Liga Inggris dengan sumbangan 10 gol (sisa empat laga lagi). Jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dua musim terakhir yang mencapai angka 22 gol.
Aubameyang bahkan sempat lama puasa gol. Performanya dinilai inkonsistensi, sehingga gagal membawa Arsenal berbicara banyak musim ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
The Gunners sudah tertutup peluangnya untuk finis menembus empat besar. Hanya Liga Europa yang jadi harapan, namun Jumat (7/5) dinihari WIB besok harus bisa menang atas Villareal di Emirates Stadium. Agregatnya 1-2.
Musim panas lalu, Pierre-Emerick Aubameyang akhirnya memberi perpanjangan kontrak di Arsenal sampai tahun 2023. Gajinya juga naik jadi sebesar 350 ribu paun per pekan (setara Rp 7 miliar).
Namun setelahnya, Aubameyang malah kebanyakan melempem. Disebut-sebut, masalah Aubameyang yang diberi kontrak baru dan gaji besar, sama saja dengan masalah Mesut Oezil dulu.
![]() |
Kevin Campbell, eks striker Arsenal di tahun 1990-an berujar kalau sudah saatnya The Gunners menjual Pierre-Emerick Aubameyang. Mau sampai kapan, Arsenal bergantung kepada pemain yang tidak konsisten.
"Jika Pierre-Emerick Aubameyang tidak berkomitmen penuh untuk Arsenal, Mikel Arteta harus menjualnya," kata Campbell kepada Stadium Astro.
Menurut Campbell, keputusan terbesar ada di tangan manajer Arsenal, Mikel Arteta. Lagipula, penyeranng-penyerang muda Arsenal lainnya juga mulai mampu tampil oke.
"Arteta yang menguasai keadaan dan musim ini tidak berjalan bagus. Jika di sisa musim Aubemeyang tidak menunjukkan penampilan terbaiknya, maka tidak ada tempat baginya di Arsenal," tutupnya.
Simak video 'Arsenal Akan Cuci Gudang, Final Liga Champions Didesak Untuk Dipindah':