'Man City Juara Lagi karena Musim Lalu Dipermalukan Liverpool'

'Man City Juara Lagi karena Musim Lalu Dipermalukan Liverpool'

Randy Prasatya - Sepakbola
Rabu, 12 Mei 2021 23:00 WIB
MANCHESTER, ENGLAND - JULY 02: The Manchester City team create a guard of honor for the Liverpool FC team as Jordan Henderson of Liverpool leads his team out prior to the Premier League match between Manchester City and Liverpool FC at Etihad Stadium on July 02, 2020 in Manchester, England. Football Stadiums around Europe remain empty due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in all fixtures being played behind closed doors. (Photo by Peter Powell/Pool via Getty Images)
Momen saat Manchester City menjadi pihak yang memberikan penghormatan kepada Liverpool. (Foto: Peter Powell/Pool via Getty Images)
Jakarta -

Manchester City berhasil menjadi kampiun Premier League 2020/2021. Keberhasilan ini dinilai akibat dibuat merasa terhina oleh Liverpool di musim lalu.

Kekalahan Manchester United dari Leicester City 1-2 di Old Trafford, Rabu (12/5/2021) dinihari WIB, memastikan City mengantongi titel Premier League kelimanya. MU yang memiliki 70 poin mustahil bisa mengejar perolehan angka the Citizens (80) dengan sisa tiga pertandingan.

Sukses ini menandakan Man City berhasil merebut kembali gelar Liga Inggris dari tangan Liverpool. The Citizens sebelum The Reds menjadi juara, sudah memenangi gelar liga dua kali secara beruntun di bawah besutan Pep Guardiola.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keberhasilan Liverpool menjadi juara di musim lalu mungkin seperti cambuk untuk Man City. Sebagai tim yang gagal mempertahankan gelar juara, Man City harus memberikan Guard of Honour kepada Liverpool.

Situasi itu tentu tidak terduga sama sekali. Liverpool memastikan gelar juara kala itu di saat pertandingan selanjutnya berhadapan dengan Man City.

ADVERTISEMENT

Bernardo Silva menjadi pemain Man City yang paling disorot saat sesi Guard of Honour. Dia sama sekali tidak bertepuk tangan dan pemain lainnya berhenti tepuk tangan hingga membubarkan diri dari barisan sebelum semua pemain Liverpool masuk ke lapangan.

"Ketika Anda telah menjadi juara, melihat orang lain merayakan dengan trofi 'Anda' terasa seperti terkena pukulan di perut," tulis Richards kepada Daily Mail.

"Saya bisa melihat betapa sakitnya para pemain City ketika mereka harus memberi Liverpool Guard of Honour di Stadion Etihad Juli lalu," sambungnya.

"Mereka akan merasa hampir terhina karena harus melakukan itu. Saya ingat melihat Bernardo Silva enggan berjabat tangan malam itu dan ekspresi yang tertulis di seluruh wajahnya jelas: kami tidak bisa membiarkan ini terjadi lagi."




(ran/adp)

Hide Ads