Manajer interim Tottenham Hotspur Ryan Mason coba meredam isu kepergian Harry Kane. Mason mengaku belum mendengar keinginan itu dari Kane.
Publik sepakbola Inggris dibuat heboh dengan pemberitaan di media-media, Selasa (18/5/2021) dini hari WIB kemarin, terkait Kane yang sudah bertemu Chairman Tottenham Daniel Levy.
Dalam pertemuan itu, Kane meminta Levy untuk membiarkannya pergi musim panas nanti. Sebab Kane ingin mencari tantangan baru sekaligus kesempatan meraih trofi lebih besar ketimbang di Tottenham saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab sejak naik pangkat ke tim utama pada 2014, Kane belum pernah meraih trofi sekalipun meski sudah mencetak lebih dari 200 gol. Pencapaian terbaiknya adalah runner-up Liga Champions 2019 dan Piala Liga Inggris 2021.
Kondisi ini jelas membuat Kane gerah mengingat dia akan berusia 28 tahun, yang disebut-sebut sebagai puncak karier pesepakbola. Isu ini lantas membuat Tottenham gelisah karena mereka tak mau kehilangan aset terbaiknya.
Sejauh ini Tottenham tak mau berspekulasi lebih jauh soal rumor Kane tersebut dan fokus finis sebaik mungkin di klasemen Liga Inggris. Senada dengan manajemen, Ryan Mason pun mengaku tidak tahu tentang pertemuan Kane dan Levy.
"Tidak, saya tidak tahu sama sekali soal rumor tersebut," ujar Mason ketika ditanya soal keinginan Kane untuk cabut.
"Saya sih cuma membicarakan pertandigan dengan Harry. Terkait rumor yang ada saat ini, saya tidak tahu sama sekali. Saya sendiri tidak yakin," sambungnya seperti dikutip Independent.
"Saya bicara dengan Harry hampir setiap hari."
"Dia begitu antusias soal laga menghadapi Aston Villa Rabu besok. Kami cuma membicarakan soal laga besok. Kami tak sabar untuk bermain," tutup Ryan Mason.
Jika Harry Kane jadi cabut, beberapa raksasa disebut siap menggaetnya, di antaranya Manchester United, Manchester City, Chelsea, hingga Paris Saint-Germain.