Chairman Tottenham Hotspur Daniel Levy akan sibuk mencari manajer baru musim panas nanti. Kriterianya cuma satu, mengembalikan gaya menyerang The Lilywhites.
Tottenham harus mencari pengganti Jose Mourinho yang dipecat bulan lalu, atau sekitar empat hari sebelum final Piala Liga Inggris kontra Tottenham 24 April. Untuk sementara penggantinya adalah Ryan Mason.
Pemecatan Mourinho tak lepas dari performa buruk buruk Tottenham selepas pergantian. Meski sempat memuncaki klasemen Liga Inggris bulan Desember, Tottenham menurun drastis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya terlempar dari persaingan papan atas, Tottenham dipastikan gagal finis empat besar dan masih berjuang memperebutkan tiket ke Liga Europa dengan West Ham United, Arsenal, dan Everton.
Belum lagi ditambah sederet kegagalan di Liga Europa dan Piala FA. Maka dari itu Mourinho yang masih terikat kontrak hingga 2022 diberhentikan lebih cepat.
Kini tugas berat menanti Tottenham musim panas nanti karena bukan hanya mempertahankan Harry Kane, tapi juga mencari manajer baru yang punya visi sejalan dengan klub.
Baca juga: Harry Kane di Antara Dua Manchester |
Bagi Levy, manajer baru nantinya harus mengerti gaya sepakbola menyerang yang selama ini jadi identitas Tottenham. Beberapa nama seperti Brendan Rodgers, Erik Ten Hag, Roberto Martinez, Maurizio Sarri, dan Ralf Rangnick, cocok dengan keinginan Levy.
"Kami sadar bahwa saat memilih manajer baru, dia harus bisa mewakili kami sebagai klub hebat dan mengembalikan gaya permainan yang kami tahu - bebas, menyerang total, dan menghibur," ujar Levy di Sky Sports.
"Tak cuma itu, dia juga harus mewujudkan impian kami untuk meroketkan pemain muda dari akademi yang dipadukan dengan pemain berpengalaman," sambungnya.
Jose Mourinho selama menangani Tottenham di 86 pertandingan punya 45 kemenangan, 17 imbang, dan 24 kekalahan. Total 173 gol dibuat dengan rataan 2,011 per laga.
Baca juga: Ryan Mason: Kane Mau Cabut? Belum Dengar Tuh |