Peluang juara Manchester United sempat hidup sebelum akhirnya finis kedua. Bruno Fernandes menunjuk momen di mana MU akhirnya menyerah dalam persaingan gelar.
Setan Merah memimpin klasemen Liga Inggris di Januari. Namun, setelahnya MU justru menderita hasil mengejutkan dengan tumbang di tangan juru kunci Sheffield Uninted (28/1) dan imbang melawan tim papan bawah lainnya, West Brom (14/2). Dua tim itu yang akhirnya degradasi.
Sementara itu City justru nge-gas sejak Desember 2020. Pasukan Pep Guardiola itu melaju begitu kencang dengan meraih 15 kemenangan beruntun, bahkan hanya empat kali kalah dalam 25 pertandingan liga terakhirnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada prosesnya, the Citizens mengunci titel juara Premier League 2020/21 dengan tiga pertandingan sisa, yang menandai gelar juara liga ketiganya dalam empat musim terakhir. Sementara MU lagi-lagi mesti puasa gelar sejak terakhir kali mengangkat trofi juara itu pada 2013.
Gelandang MU Bruno Fernandes meyakini timnya harus lebih fokus lagi di musim depan. Khususnya ketika melawan tim-tim yang berjuang untuk bertahan di level teratas.
"Kami sadar di musim ini bahwa bermain melawan tim-tim yang berjuang melawan degradasi itu lebih rumit daripada yang kami bayangkan," ungkap bintang sepakbola Portugal itu kepada ESPN Brasil.
"Kami kehilangan empat poin ketika kami di posisi pertama melawan Sheffield United dan West Bromwich, dan itu adalah empat poin yang membuat perbedaan untuk City sehingga bisa mendekat dan menyalip kami."
"Ini membuat kami memahami bahwa kami harus fokus dan sadar bahwa semua pertandingan itu akan sulit dan penting untuk kami agar terus berjuang demi gelar juara. Di situlah kami gagal, terutama di Januari, yang menjadi momen teruruk kami ketika kami seharusnya bisa memperbesar keunggulan kami dari City, yang tidak terjadi."
"City, dengan layak, melewati kami dan mampu memimpin kami dengan jarak yang jauh," simpul Bruno Fernandes.
(rin/mrp)