Pep Guardiola mendapat tuduhan lagi soal kepergian Sergio Aguero dari Manchester City. Ayah Aguero yakin Guardiola cuma pura-pura saja saat menangisi putranya.
Bomber Argentina itu meninggalkan City setelah 10 tahun. Selama itu, Aguero mencetak 260 gol untuk menjadi top skorer the Citizens dan memenangi lima gelar Premier League satu Piala FA, dan enam Piala Liga.
Sepak terjang Aguero tersebut membuat dia dianggap sebagai salah satu striker terbaik yang pernah bermain di Premier League. Namun, kebersamaan Aguero dengan Man City mesti berakhir pada musim panas ini karena kontraknya tidak diperpanjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manajer City Pep Guardiola menangis untuk Aguero setelah City mengangkat trofi juara usai memenangi laga terakhir Liga Inggris. "Kami sangat menyayangi dia. Dia itu istimewa untuk kami semua. Dia sangat, sangat menyenangkan. Dia banyak membantu saya. Kami tidak bisa menggantikan. Kami tidak bisa," kata pelatih Catalunia itu sambil berurai air mata usai Aguero melakoni laga terakhirnya di Liga Inggris.
Di laga terakhirnya bersama City dalam final Liga Champions, Aguero cuma bermain selama 13 menit karena masuk sebagai pemain pengganti. Keputusan yang membuat orang-orang terdekat si pemain tidak terima. Belum lama ini adik Aguero, Mauricio del Castillo, menuding bahwa Guardiola tidak pernah menginginkan kakaknya di City. Kini, ayah Aguero, Leonel del Castillo, meyakini tangisan Guardiola itu cuma air mata buaya.
"Saya tidak mempercayai air mata dia," sembur Leonel kepada A Radio La Red, yang dikutip Football365. "Bagi saya, dia tidak pernah menginginkan Kun. Dia selalu ingin menjadi figur utamanya dan bukannya para pemain."
"Saya tidak percaya pada Guardiola. Dia tidak pernah menginginkannya [trofi Liga Champions], dia cuma ingin menjadi protagonis di tim-timnya. Dia bilang bahwa dia [Aguero] tidak tergantikan dan dia tidak memiliki dia di skuad."
"Ada banyak hal tentang Guardiola. Dia memang seorang pelatih yang hebat tapi dari ke hari para pemain mengubah Anda, lingkungan berubah. Anda tidak pernah tahu apakah Anda itu menjadi starter atau tidak."
"Ada seseorang yang selalu bilang bahwa jika Anda tidak di sini untuk bertahan di klub dan Anda tidak punya pilihan selain berubah. Dia [diizinkan bertahan] sampai terkahir kali [dia memperbarui kontraknya] tapi tidak mungkin [sekarang] di tim di mana dia menjadi idolanya," simpul ayah Aguero tentang Guardiola.
(rin/raw)