Tammy Abraham bakal meninggalkan Chelsea karena sulit mendapat jam terbang. Manajer The Blues Thomas Tuchel minta maaf atas minimnya waktu main Abraham.
Abraham memang jadi top scorer Chelsea musim lalu dengan 12 gol bersama Timo Werner. Tapi, sebagian besar gol-gol Abraham dicetak saat Chelsea masih dilatih Frank Lampard.
Setelah Tuchel datang pada akhir Januari, Abraham sulit mendapat waktu bermain. Total, Abraham cuma membukukan waktu main sekitar 1.533 menit dengan rasio satu gol per 127 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini tentu bukan statistik yang bagus untuk Abraham yang akhirnya harus kehilangan kesempatan main di Euro 2020 bareng Timnas Inggris. Maka dari itu, Abraham meminta Chelsea untuk menjualnya musim panas ini.
Abraham butuh jaminan jadi starter agar bisa mengembangkan kemampuan di usia yang masih 23 tahun. Apalagi ada Piala Dunia 2022 di mana Abraham ingin ambil bagian dan Chelsea sedang mengurus kepindahan Romelu Lukaku.
Kebetulan AS Roma, Arsenal, dan Atalanta mengantre tanda tangan Abraham. Kabar terbaru menyebut Abraham akan berseragam Roma setelah klub ibukota itu bersedia membayar 34 juta paun atau Rp 677 miliar.
Ketika Abraham di ambang pintu keluar dari Stamford Bridge, Tuchel tentu jadi sosok yang disorot karena tidak bisa mempercayainya. Maka dari itu, Tuchel pun meminta maaf karena menyia-nyiakan Abraham.
"Saya tidak ingin berkomentar soal situasi saat ini - sudah sejauh apa prosesnya, apakah memang benar atau tidak benar. Tammy saat ini masih bersama skuad," ujar Tuchel di ESPN.
"Dia pastinya tidak senang dengan paruh kedua musim lalu dan mungkin dia punya alasan untuk tidak senang. Mungkin itu juga salah saya karena tidak mendorongnya, tidak mempercayainya seperti saya mempercayai pemain lain," sambungnya.
"Saya paham dia ingin lebih sering bermain. Jadi keputusannya adalah apakah Tammy mau bersaing kembali ke tim utama atau dia ingin pindah klub agar bisa bermain reguler?," tutup Thomas Tuchel.