Transfer Liga Inggris Tembus Rp 21 T, tapi Nilainya Menurun Lagi

Transfer Liga Inggris Tembus Rp 21 T, tapi Nilainya Menurun Lagi

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Rabu, 01 Sep 2021 21:15 WIB
SHEFFIELD, ENGLAND - JULY 08: The premier league logo is seen on a match ball during the Premier League match between Sheffield United and Wolverhampton Wanderers at Bramall Lane on July 08, 2020 in Sheffield, England. Football Stadiums around Europe remain empty due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in all fixtures being played behind closed doors. (Photo by Peter Powell/Pool via Getty Images)
Nilai belanja musim panas di Premier League tembus 1,1 miliar paun. (Foto: Getty Images/Pool)
Jakarta -

Bursa transfer musim panas Premier League nilainya menembus angka fantastis 1,1 miliar paun. Tapi jumlah ini menandai berlanjutnya penurunan nilai transfer.

Bursa transfer musim panas Liga Inggris resmi ditutup pada Selasa (31/8/2021) tengah malam waktu setempat. Firma keuangan top dunia Deloitte mencatat bahwa total pembelian pemain dari klub-klub di hari terakhir mencapai 150 juta paun.

Angka itu mendongkrak total belanja Premier League di musim panas ini ke 1,1 miliar paun, atau sekitar Rp 21,6 triliun. Jumlah ini berarti nilai belanja musim panas Liga Inggris tembus 1 miliar paun untuk enam tahun beruntun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, nilai itu ternyata menandai berlanjutnya penurunan nilai belanja di kompetisi tertinggi Inggris tersebut. Angka 1,1 miliar paun itu 11% lebih rendah dari total belanja musim panas tahun lalu yakni 1,3 miliar paun.

Sementara nilai total belanja musim panas tahun lalu saja sudah turun 9% dari tahun sebelumnya atau 2019, yang mencapai 1,4 miliar paun. Jumlah belanja musim panas tahun ini juga merupakan yang terendah sejak 2015.

ADVERTISEMENT

Deloitte turut mengungkap kalau ini adalah yang pertama kalinya ada penurunan berkelanjutan. Terakhir kali penurunan serupa terjadi pada saat krisis finansial global pada 2008-2010 silam.

Penurunan ini sangat masuk akal mengingat klub-klub masih sangat terdampak pandemi COVID-19. Fakta lainnya adalah, volume perekrutan pemain gratisan meningkat menjadi 22% dari total transfer. Jumlah itu 2% lebih banyak dari musim panas tahun 2020 lalu.




(raw/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads