Arsenal memulai musim 2021/2022 dengan buruk, akibatnya kinerja perekrutan jadi salah satu yang paling disorot. Tapi memang ini jalan yang ditempuh Arsenal.
Arsenal kalah di tiga pertandingan pertama Premier League musim ini. The Gunners dipermalukan Brentford, lalu takluk di tangan Chelsea dan Manchester City.
Start buruk itu membenamkan Arsenal di dasar klasemen Liga Inggris. Ini jadi start terburuk mereka dalam sejarah Premier League.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu yang lantas sangat disoroti adalah kinerja perekrutan. Musim panas ini Arsenal menjadi tim Premier League paling boros karena menghabiskan 156,8 juta paun untuk belanja pemain.
Namun pembelian-pembeliannya lagi-lagi dinilai tak signifikan. Mantan pemain Arsenal Paul Merson menyebut Arsenal merekrut pemain yang sepi peminat di pasaran, sebut saja Ben White, Martin Odegaard, Aaron Ramsdale, Takehiro Tomiyasu, Albert Sambi Lokonga, dan Nuno Tavares.
Persoalan ini bukan baru kali ini terjadi. Pembelian Nicolas Pepe, yang memecahkan rekor transfer (72 juta paun) klub London utara itu misalnya, dianggap terlalu mahal jika menilik kontribusi si pemain yang masih minim.
Sejak direkrut pada musim panas 2019 silam, Pepe baru mencetak 25 gol dari 92 penampilan di seluruh ajang, dengan hanya 10 yang dibuat di Premier League. Manajer Arsenal Mikel Arteta menegaskan memang ini proyek yang sedang coba ditempuh klub, diusung oleh semua pihak hingga pemilik.
Baca juga: Arsenal Kini Lembek! |
Di saat yang sama, manajemen menyadari perlunya hasil-hasil untuk membangun kepercayaan dari lingkungan klub.
"Kami sudah mencoba menjelaskan proyek ini dan keputusan-keputusan yang diambil dalam beberapa bulan terakhir di bursa transfer. Jumlah perubahan yang kami alami dalam 2-3 tahun itu hampir 30 pemain, Edu menjelaskannya seperti yang sudah saya coba," ungkapnya dikutip Sky Sports.
"Kami semua terlibat, mencoba menciptakan dan membangun proyek ini, yang tentu saja dipimpin pemilik. Ini adalah proyek yang kami yakini, yang harus kami bentuk."
"Inilah opsi yang kami percayai sebagai yang terbaik buat masa depan klub. Kami semua bertanggung jawab karena memang terlibat dalam keputusan ini. Sekarang kami harus menjadikannya berhasil."
"Kerumitan di sepakbola adalah Anda ingin membangun proyek jangka menengah, panjang, dengan hasil segera. Dan kami harus menerima itu karena enggak ada cara lain, Anda bakal harus mendapatkan hasil dan kami siap untuk itu," imbuh manajer asal Spanyol tersebut.
(raw/ran)