Sanksi larangan bermain untuk pesepakbola Brasil tak cuma bikin kesal manajer Liverpool Juergen Klopp. Para koleganya pun merasakan yang sama.
Liverpool bersama Chelsea, Leeds United, Manchester United, dan Manchester City dihukum FIFA tak boleh menggunakan para pemain Brasil yang mereka miliki selama 5 hari mulai 10-14 September, setelah menolak melepas mereka untuk membela timnas di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Dari lima klub tersebut, total ada delapan pemain yang dihukum larangan tampil. Keputusan ini diperdebatkan, sebab klub mengambil langkah demikian berdasarkan situasi pandemi COVID-19 di Amerika Selatan yang dianggap masih rawan oleh pemerintah Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada aturan karantina dua pekan untuk para pemain tersebut, sehingga mereka setidaknya akan absen di dua pertandingan. Ini sudah pasti merugikan klub yang berupaya mencatatkan start bagus di awal musim.
Hukuman yang dijatuhkan pun terbilang mengada-ada karena kondisi yang ada saat ini bukan kesalahan mereka. Klub hanya coba melindungi para pemain dengan tidak membiarkan mereka pergi ke daerah zona merah.
Menurut manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, hukuman itu lebih mirip lelucon. Dia bingung mengapa Fred yang tetap berada di inggris malah tidak bisa bermain.
"Saya rasa ini situasi yang merugikan banyak pihak - timnas, pemain, klub. Ini lelucon," ujar Solskjaer di Irish Examiner.
"Saya sangat kecewa dengan semua ini. Hal-hal ini tidak lagi masuk akal dan kami harus mempersiapkan diri tanpa Fred," sambungnya.
Manchester City akan tampil tanpa Ederson dan Gabriel Jesus sehingga harus menurunkan kiper ketiga Scott Carson. Sebab, kiper kedua Zack Steffen terpapar Covid-19 saat membela timnas Amerika Serikat.
Sementara itu, Chelsea tidak bisa memainkan Thiago Silva saat menghadapi Aston Villa.
"Untuk saat ini, hingga pukul 13.35, semuanya belum jelas. Saya tidak tahu, saya harap mereka bisa bermain. ini gila sekali, mereka tidak bisa bermain di mana-mana," ujar manajer City Pep Guardiola.
"Ini tidak masuk akal sama sekali, dlihat dari sisi manapun. Apakah ini masuk akal untuk Brasil? tidak. Apakah ini juga masuk akal untuk kami? Tidak," timpal manajer Chelsea Thomas Tuchel.