Ole Gunnar Solskjaer kesal karena Manchester United kini sulit mendapat penalti. Juergen Klopp disindir sebagai alasannya. Kok bisa?
MU baru saja tersingkir dari Piala Liga Inggris setelah kalah 0-1 dari West Ham United di babak ketiga beberapa hari lalu. Di laga itu, MU sebenarnya tidak tampil buruk karena mendominasi.
Bahkan MU sejatinya bisa mendapat penalti di menit ke-12 atau tiga menit setelah kebobolan gol Manuel Lanzini. Mark Noble menarik kaus Jesse Lingard hingga pemain Setan Merah itu terjatuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, wasit mengabaikan pelanggaran itu dan VAR pun belum digunakan di babak ketiga Piala Liga Inggris. Solskjaer pun kesal karena MU seharusnya bisa mendapat penalti di laga itu.
Beberapa hari sebelumnya saat MU mengalahkan West Ham di Liga Inggris pun, harusnya ada penalti setelah Cristiano Ronaldo dijatuhkan dua kali tapi VAR tidak menganggap pelanggaran.
Kegagalan mendapat penalti ini jelas merugikan MU karena seharusnya bisa menang lebih banyak atau bahkan lolos ke babak keempat Piala Liga Inggris. Solksjaer pun secara tak langsung menuduh manajer Liverpool Juergen Klopp sebagai biang keladinya.
Sebab, awal tahun ini Klopp mengeluhkan MU yang kerap mendapat penalti sejak kedatangan Solskjaer. Di satu sisi, Liverpool saat itu seperti kesulitan mendapatkan keistimewaan serupa dari wasit.
"Kami hanya ingin mendapatkan yang sepantasnya kami dapat. Kami harusnya mendapat tiga penalti di dua laga terakhir. Memang sih ada manajer yang musim lalu protes karena kami banyak mendapat penalti, dan setelah itu sepertinya kami sulit mendapatkannya lagi," ujar Solskjaer seperti dikutip Telegraph.
"Saya sangat melihat perbedaannya setelah itu. Tapi, kami serahkan semua keputusan kepada wasit dan saya harap mereka bisa membuat keputusan yang benar," sambungnya.
Sebelum Klopp berkomentar, MU mendapatkan enam penalti dari 16 laga. Tapi, setelahnya, hanya ada lima penalti dari 22 pertandingan hingga akhir musim.