Klopp Dibikin Kesal Lagi Terkait Aturan Karantina Inggris

Klopp Dibikin Kesal Lagi Terkait Aturan Karantina Inggris

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Sabtu, 02 Okt 2021 08:40 WIB
PORTO, PORTUGAL - SEPTEMBER 28: Jurgen Klopp, Manager of Liverpool interacts with Sadio Mane of Liverpool during the UEFA Champions League group B match between FC Porto and Liverpool FC at Estadio do Dragao on September 28, 2021 in Porto, Portugal. (Photo by David Ramos/Getty Images)
Juergen Klopp tak senang dengan aturan karantina baru di Liga Inggris (Getty Images/David Ramos)
LIverpool -

Pemerintah Inggris sudah merevisi aturan karantina untuk para pemain Liga Inggris di jeda internasional. Tapi, manajer Liverpool Juergen Klopp tetap tidak puas.

Klopp dan beberapa manajer Liga Inggris lainnya sempat melarang para pemain Amerika Latin di klub untuk tampil di jeda internasional bulan lalu. Sebab, para pemain itu akan mendatangi negara yang termasuk daftar merah pemerintah Inggris terkait pandemi Covid-19.

Jika para pemain kembali dari sana, mereka tidak boleh bergabung dengan tim dan harus dikarantina selama 10 hari. Hal ini tentu merugikan klub secara materil dan non-materil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, di jeda internasional bulan ini, pemerintah Inggris membuat pengecualian dengan mengizinkan para pemain yang sudah dua kali divaksin, untuk melewati karantina wajib 10 hari setelah kembali ke negara tersebut.

Tapi, para pemain harus mengikuti aturan baru yakni tetap berada di buble dalam hal ini pusat latihan klub, dan bukan langsung pulang ke rumah, selama 10 hari.

ADVERTISEMENT

Nantinya para pemain hanya diperbolehkan keluar jika ada sesi latihan dan pertandingan. Aturan baru ini pun nyatanya tidak membuat Klopp puas karena merasa klub sudah melakukan protokol kesehatan dengan ketat, sehingga tidak perlu dikarantina semacam itu.

"Menurut saya itu bukanlah solusi yang bagus," ujar Klopp di Evening Standard.

"Brasil, Georgia, dan beberapa negara memang masuk daftar merah di Inggris, tapi mereka bukan negara terlarang untuk Prancis, Jerman, atau Spanyol. Para pemain bisa langsung kembali bermain. Negara-negara itu juga banyak pemainnya yang pergi, lalu bisa kembali, dan hidup seperti biasanya," sambungnya.

"Para pemain sudah disiplin berada di bubble. Mereka pun di sini ditempatkan di bubble, demikian juga saat membela timnas."

"Yang saya sangat tidak suka adalah sepertinya ini tidak dipersiapkan secara matang. Saya berpikir ada seseorang dari pemerintahan yang coba memberikan usul berkata 'omong-omong, kami masih harus mengurus soal para pesepakbola itu', dan ada yang bilang 'lo, memangnya ada masalah dengan mereka?."

"Mereka bilang, mereka bermain di negara zona merah dan mereka tidak ingin dikarantina 10 hari di hotel. So, mereka cuma bilang 'Yaudah, biarkan mereka ke hotel lainnya'."

"Saya tidak berharap pemerintah 100 persen ikut memikirkan soal situasi Premier League, soal pemain tertentu. Tapi Premier League harus memperjuangkan para pemain kami. Tapi, faktanya tidak seperti itu," tutup Juergen Klopp.

(mrp/rin)

Hide Ads