Manchester United menjadi sorotan di Liga Inggris. The Red Devils dikabarkan menjadi klub yang cukup sedikit memberi vaksin COVID-19 ke para pemainnya.
Laporan soal sebaran vaksinasi di kalangan pemain Premier League sempat diungkap. Hasilnya cukup mencengangkan.
Disebutkan, dua per tiga dari pemain papan atas di Liga Inggris belum semuanya disuntik vaksin virus corona. Bahkan, ada juga yang menolak divaksin!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasannya bermacam-macam. Daily Mail menyebut ada yang termakan teori konspirasi soal Bill Gates, tingkat kesuburan pria, hingga masalah vitamin.
Secara keseluruhan, hanya ada 7 dari 20 klub yang sudah melakukan 50 persen vaksinasi penuh di skuadnya. Sementara big six Premier League; Chelsea, Manchester United, Manchester City, Liverpool, Arsenal, dan Tottenham Hotspur diklaim kesulitan meyakinkan bintang-bintangnya agar mau divaksin.
Dan salah satu tim papan atas yang diklaim cukup sedikit memberi vaksin adalah Manchester United. The Times menyebut, Setan Merah kesulitan meyakinkan pemainnya agar mau divaksin.
Hal itu dikabarkan menjadi polemnik. Beberapa klub Liga Inggris lainnya mengaku cukup terganggu karena MU, sebagai tim besar, justru kesulitan meyakinkan bintangnya mau divaksin.
Beberapa waktu lalu, manajer Ole Gunnar Solskjaer memang mengatakan takkan memaksa pemainnya divaksin. Ia sendiri mengaku sudah divaksin.
Sementara manajer Liverpool, Jurgen Klopp, justru terang-terangan mengecam mereka yang tak mau vaksin. Ia mengingatkan, bahwa vaksin berguna untuk melindungi sekitar, bukan hanya diri sendiri.
"Kita semua mungkin pernah berada dalam situasi di mana kita minum satu atau dua bir dan mengira masih bisa mengemudi, tetapi undang-undang mengatakan tidak mengizinkannya, jadi kita tidak melakukannya," katanya.
'Hukum ini bukan untuk melindungi saya. Ini untuk melindungi semua orang. Vaksinasi juga begitu," katanya.
Sementara protes juga sempat dilontarkan Mikel Arteta. Manajer Arsenal itu mendesak pemainnya mau divaksin, setelah terungkap Granit Xhaka menolak divaksin kemudian dinyatakan positif corona.