Tunangan Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz, mengecam akuisisi Newcastle United oleh konsorsium milik Mohammed bin Salman. Dia menilai tindakan itu sebagai aib.
Newcastle resmi diakuisisi Public Investment Fund (PIF), Kamis (7/10/2021). Konsorsium Arab Saudi itu mengambil alih kepemilikan klub dari tangan pemilik sebelumnya, Mike Ashley.
PIF membeli Newcastle senilai 300 juta paun (Rp 5,7 triliun). Perusahaan Arab Saudi itu menguasai 80 persen saham The Magpies, sementara 20 persen lainnya dimiliki Amanda Staveley dan the Reuben brother.
Proses akuisisi Newcastle United kali ini tidak lepas dari berbagai kritik. Organisasi Hak Asasi Manusia, Amnesty International, meminta Premier League memperhatikan trek rekor pembeli klub.
Arab Saudi dinilai punya catatan hitam dalam urusan HAM. Salah satunya yakni tentang kematian jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi, pada 2018.
Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman, diduga terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. Putra mahkota Negeri Petro Dollar itu adalah pemilik dari Public Investment Fund yang kini menguasai Newcastle.
Pembelian Newcastle oleh PIF turut mendapat sorotan tajam dari tunangan mendiang Khashoggi, Hatice Cengiz. Dia mempertanyakan sikap klub dan fans yang mau menerima akuisisi ini dengan tangan terbuka.
"Saya sangat sedih. Saya merasa uang kini lebih penting daripada apa pun dalam hidup. Bagaimana para pemain, fans, dan manajer Newcastle bisa menerima situasi ini?" kata Cengiz kepada Sky News, dilansir dari Mundo Deportivo.
"Di mana nilai-nilainya, di mana hak asasi manusia, tanggung jawab dan keadilan bagi semua? Hati saya hancur untuk terus mengingatkan Barat tentang nilai-nilai ini," sambungnya.
"Ini benar-benar memalukan bagi Newcastle dan untuk sepak bola Inggris," demikian kata Hatice Cengiz perihal akuisisi Newcastle United oleh perusahaan milik Pangeran Mohammed bin Salman.
Simak Video "Video: Newcastle Gebuk MU dengan Skor 4-1"
(bay/krs)