Giroud Lebih Berat Tinggalkan Chelsea Ketimbang Arsenal

Giroud Lebih Berat Tinggalkan Chelsea Ketimbang Arsenal

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Selasa, 12 Okt 2021 20:20 WIB
BUDAPEST, HUNGARY - JUNE 19: Olivier Giroud of France applauds the fans during the warm up prior to the UEFA Euro 2020 Championship Group F match between Hungary and France at Puskas Arena on June 19, 2021 in Budapest, Hungary. (Photo by Tibor Illyes - Pool/Getty Images)
Olivier Giroud mengaku lebih berat saat meninggalkan Chelsea ketimbang Arsenal. (Foto: Getty Images/Tibor Illyes - Pool)
Milan -

Olivier Giroud lebih lama memperkuat Arsenal daripada Chelsea. Tapi striker veteran Prancis itu merasa lebih berat saat meninggalkan Chelsea ketimbang Arsenal.

Setelah mencuat di Montpellier, Giroud hijrah ke London untuk bergabung Arsenal pada 2012. Pemenang Piala Dunia 2018 itu membuat lebih dari 250 penampilan dengan sumbangan 105 gol selama enam setengah musim. Gol-gol Giroud membantu the Gunners memenangi total enam piala domestik; tiga gelar Piala FA dan Community Shield.

Pada Januari 2017, Giroud menyeberang ke London Barat untuk bergabung dengan Chelsea. Di sana, Giourd secara keseluruhan lebih banyak dimainkan sebagai striker pelapis sehingga cuma membuat total 39 gol dalam 119 penampilan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Giroud lebih banyak memenangi gelar prestisius bersama si Biru dengan torehan sekali medali juara Piala FA, Liga Europa, dan terakhir Liga Champions. Namun, karena jengah akibat semakin jarang diturunkan oleh pelatih Thomas Tuchel, Giroud menerima pinangan AC Milan di musim panas lalu.

Olivier Giroud mengungkapkan, Chelsea lebih banyak meninggalkan kesan manis berupa titel-titel besar walau kurang puas dengan menit bermain yang didapatkannya.

ADVERTISEMENT

[Aku menghabiskan] tiga setengah musim di sana [di Chelsea]. Aku menjalani waktu yang menakjubkan di Arsenal tapi [di Chelsea] aku bisa bilang lebih menakjubkan karena aku memenangi titel-titel penting," ungkap Giroud kepada talkSPORT.

"Sulit secara emosional karena ketika aku meninggalkan Montpellier dan Arsenal, tapi lebih sulit lagi [di Chelsea] karena aku tidak bermain selama tiga bulan terakhir jadi itu bukti untukku agar pergi dan menjajal tantangan lain."

"Aku merasa sedikit frustrasi karena tidak bermain selama tiga bulan terakhir karena aku berkontribusi dengan baik pada kesuksesan di Liga Champions dengan menjadi pencetak gol terbanyak untuk tim. Tapi apa yang bisa kukatakan? Saat itu kami sangat sukses dan aku sangat senang karena memenangi Piala FA, Liga Europa dan Liga Champions. Aku mencetak beberapa gol-gol penting."

"Sulit untuk meninggalkan Chelsea dan Premier League, pada akhirnya kurasa itu adalah solusi yang terbaik untukku," Olivier Giroud menyimpulkan.




(rin/aff)

Hide Ads