Tuchel: Lukaku Kecapekan

Tuchel: Lukaku Kecapekan

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Selasa, 19 Okt 2021 23:25 WIB
Chelseas head coach Thomas Tuchel, right, gestures as Chelseas Romelu Lukaku walks to the bench after being substituted during the English Premier League soccer match between Brentford and Chelsea at Brentford Community Stadium in London, Saturday, Oct. 12, 2021. (AP Photo/Matt Dunham)
Romelu Lukaku kecapekan (AP/Matt Dunham)
London -

Manajer Chelsea Thomas Tuchel memaklumi performa buruk Romelu Lukaku saat ini. Sebab Lukaku disebut lagi capek banget.

Lukaku memang langsung tampil tajam di empat pertandingan awal bersama Chelsea. Dia bikin empat gol dan membuatnya dipuji oleh banyak pihak.

Tapi, keran gol Lukaku tiba-tiba tersendat dalam enam pertandingan terakhir. Memang Chelsea masih tampil mantap dengan memuncaki klasemen Liga Inggris berkat keunggulan satu poin atas Liverpool.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, puasa gol Lukaku ini tentu jadi persoalan besar jika tak kunjung terselesaikan. Apalagi Lukaku dibeli mahal dari Inter Milan untuk jadi mesin gol Chelsea.

Sebab, musim lalu persoalan utama tim adalah gol meski punya pertahanan kukuh di bawah Tuchel. Sorotan tajam mengarah kepada Lukaku yang mulai dipertanyakan kepantasannya menyandang predikat pemain 115 juta euro.

ADVERTISEMENT

Terkait performa buruk Lukaku saat ini, Tuchel menyebut pemainnya memang lagi kelelahan setelah melalui tahun yang begitu padat.

Musim lalu, Lukaku diforsir tenaganya untuk membawa Inter jadi juara Liga italia dengan lebih dari 40 penampilan. Setelah itu, Lukaku juga bermain penuh untuk Timnas Belgia hingga perempatfinal Piala Eropa 2020 dan juga semifinal UEFA Nations League,

"Saya rasa untuk saat ini Romelu terlalu sering bermain. Saya rasa dia terlalu banyak bermain sepanjang musim panas ini, terlalu banyak kompetisi bersama timnas," ujar Tuchel di Standard.

"Dan dia juga harus bermain di Nations League. Dia itu atlet fantastis dan orangnya begitu kompetitif, mau berusaha, dia ingin memenangi banyak trofi dan selalu serius dalam bermain. Dia ingin bermain dan menang," sambungnya.

"Jadi saya tahu betapa ambisiusnya dia untuk membawa Belgia berprestasi di Euro dan Nations League, karena itu berarti besar untuknya.

"Saya rasa dia sedikit capek, kami tahu itu. Tapi menurut saya, dia tidak menikmati penuh permainannya. Dia kebanyakan main."

"Itulah kuncinya. Ketika dia sudah menemukan ritmenya lagi, maka semuanya jadi mudah. Tapi, sulit memang menilai apakah dia butuh istirahat atau terus bermain."

(mrp/nds)

Hide Ads